Wendy, dari Tukang Goreng hingga Pengusaha Ayam Geprek Beromzet Rp 500 Juta Sebulan

Wendy, pemilik Ayam Geprek Homie Sambal Bawang. (Foto Kominfo Jateng)

ASAPENA– Begitulah jalan hidup. Tiada yang tahu. Yang jelas, hanya mereka yang pantang menyerah akan memetik hasil manis. Seperti kisah Wendy Trie Novian. Dia seorang pengusaha ayam geprek yang omzetnya sudah menembus Rp 500 juta per bulan.

Wendy mengakui, usahanya berkembang setelah dia mengikuti pembinaan dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah. Brand usaha Wendy ialah Ayam Geprek Homie Sambal Bawang. Lokasinya di Kota Semarang.

Wendy kemudian berkisah. Dia seorang mahasiswa Unnes. Asalnya dari Kota Tangerang. Sejak mahasiswa, Wendy sudah berdagang. Dia tak malu, meski mahasiswa, menjadi tukang gorengan keliling. Sebuah keteladanan ditengah gaya hidup kawula remaja yang cenderung hedon.

Ketekunan Wendy berbuah manis. Salah seorang seniornya percaya ke Wendy. Dia disuruh mengelola kafe. Baru pada tahun 2016, Wendy membuka usaha sendiri. Itupun setelah dia meminta izin ke seniornya tersebut.

Setelah restu dikantongi, Wendy tancap gas. Dia peruntungan dengan membuka warung ayam geprek kecil-kecilan. Dia bekerja keras. Wendy tak lelah belajar. Dia lalu mengambil kesempatan mengikuti pembnaan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah.

Yang ada di benaknya ialah bagaimana membesarkan usaha. Wendy dibina mulai soal pemasaran, kualitas produk, sampai manajemen keuangan.

Wendy mengaku mendapat berbagai fasilitas. Sebut saja dari sertifikat halal, Haki, dan pengurusan izin. Semuanya gratis.

Kini Ayam Geprek Homie Sambal Bawang milik Wendy berkembang pesat. Dia sudah membuka tujuh cabang usaha. Diantaranya di daerah Gunungpati, Sampangan, Sekaran, Ngaliyan, dan Tlogosari.

Wendy pun mengaku bahagia berbisnis di Jawa Tengah. Wendy ternyata mengidolakan sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. “Pak Ganjar itu peduli UMKM, tidak diskriminatif,” katanya. (nia)

Related Posts