ASAPENA.COM – Seorang pelari gunung asal Sumbang Banyumas, Ranto (29) mewakili Indonesia dalam kejuaraan lari gunung dunia yaitu World Mountain and Trail Running Championship 2023 di Innsbruck-Stubai Austria, 6-10 Juni 2023.
Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) mengirimkan tiga atlet dalam kejuaraan bergengsi tersebut. Mereka adalah Ranto asal Banyumas Jawa Tengah dan Ade Putra Katume serta Praka Tria Saputra asal Palu Sulawesi Tengah.
“Saya bersyukur bisa ikut serta dalam kejuaraan tersebut,” kata dia.
Beragam latihan Ia lakukan, seperti lari di Gunung Slamet Jawa Tengah. Selama satu hari, Ia berhasil sampai pos 9 dan turun lagi. Serta beragam latihan lainnya untuk menunjang fisiknya agar bisa menaklukan lintasan di Austria tersebut.
Setelah melakukan seleksi nasional di Bogor, Ia berhasil terpilih bersama dua pelari lainnya. “Berangkatlah saya ke Austria. Jalur di Austria itu sepanjang 45 km,” kata dia.
Di Austria Ia mulai lari dari Innsbruck dan Finish di Stubai. Ada perwakilan dari ratusan negara lainnya juga. Namun sayang, Ia tak berhasil menuntaskan hingga garis finish. Ia berhanti pada kilometer ke 24. Ia mengalami kedinginan yang luar biasa sehingga tak memungkinkan melanjutkan lari.
“Saat start itu panas, namun hujan diperjalanan,” ujar dia.
Kedepan, Ia berharap bisa mengikuti kejuaraan dunia lainnya, yaitu di spanyol 2025 nanti. Hal itu Ia maksudkan agar memperbaiki kegagalannya di Austria.
Sebagai informasi, lari gunung juga dikenal sebagai trail running adalah olahraga yang semakin populer di kalangan para pecinta petualangan dan kebugaran fisik. Dalam aktivitas ini, para pelari melewati berbagai medan yang menantang, termasuk tanah berbatu, tanjakan terjal, dan sungai-sungai kecil, sambil menaklukkan puncak-puncak gunung yang menantang.
Tidak seperti lari di jalan raya atau treadmill, lari gunung menawarkan tantangan yang lebih besar karena medan yang beragam dan kondisi yang lebih ekstrem. Ketahanan fisik dan mental yang kuat, serta keahlian teknis, dibutuhkan untuk menghadapi rintangan dan tantangan yang muncul di jalur gunung.
Salah satu daya tarik utama dari lari gunung adalah keindahan alam yang menakjubkan yang dapat dinikmati oleh para pelari. Dari puncak-puncak gunung, mereka dapat melihat panorama yang luar biasa, termasuk lembah hijau, danau-danau yang tenang, serta pegunungan yang menjulang tinggi. Merasakan keheningan dan keindahan alam yang melingkupi, sering kali menjadi pengalaman spiritual yang menginspirasi dan membangkitkan semangat dalam diri pelari.
Selain keindahan alam, lari gunung juga menawarkan manfaat kesehatan fisik yang luar biasa. Aktivitas ini melibatkan hampir semua otot tubuh, terutama kaki, paha, dan otot inti. Medan yang beragam, termasuk tanjakan dan turunan, memperkuat otot-otot tersebut dan meningkatkan kekuatan, daya tahan, dan keseimbangan tubuh. Lari gunung juga membakar lebih banyak kalori daripada lari biasa, karena intensitas yang lebih tinggi dan medan yang menantang.
Namun, lari gunung juga memiliki risiko dan tantangan yang perlu diperhatikan oleh para pelari. Medan yang berbatu dan terjal meningkatkan risiko terjatuh dan cedera. Oleh karena itu, penting bagi para pelari gunung untuk memiliki perlengkapan yang tepat, seperti sepatu lari dengan daya cengkeram yang baik dan pakaian yang nyaman. Selain itu, pengetahuan tentang navigasi dan keadaan cuaca juga penting untuk menjaga keselamatan dan kesuksesan dalam lari gunung. (lis)