Menuai Keuntungan dari Usaha Roti Bakar, Begini Perhitungan dan Strateginya

ASAPENA – Roti Bakar, siapa yang belum pernah mendengar nama kudapan yang satu ini. Selain memiliki variasi rasa yang beragam, roti bakar juga mudah dihidangkan dan mudah dibawa-bawa saat berpergian. Sangat cocok dijadikan sebagai bekal atau santapan bersama keluarga di rumah.

Harga roti bakar yang relatif terjangkau membuat jenis jajanan yang satu ini menjadi salah satu hidangan favorit dan digemari berbagai kalangan.

Hal ini menjadikan roti bakar sebagai peluang usaha yang potensial dengan modal yang relatif terjangkau.

Proses pembuatan roti bakar sendiri tidak memerlukan keahlian memasak yang khusus. Selain itu bahan-bahan pembuatannya juga termasuk murah dan sangat mudah sekali didapat.

Nah, apabila anda tertarik untuk mencoba memulai bisnis ini, Asapena telah merangkum ulasan terkait strategi usaha roti bakar dari nol.

Tak hanya itu, artikel ini pun mengulas estimasi modal usaha serta estimasi keuntungan dari usaha roti bakar ini.

Memulai Usaha Roti Bakar

Seperti halnya usaha lainnya, memulai membuka usaha roti bakar juga memerlukan strategi dan persiapan yang matang. Berikut adalah analisa kebutuhan yang harus disiapkan dalam menjalankan usaha roti bakar.

KONSEP

Seperti yang sudah diketahui, roti bakar bukanlah merupakan jenis usaha yang baru. Sudah banyak bertebaran usaha-usaha roti bakar sebelumnya. Namun bukan berarti tidak ada celah bagi pengusaha baru untuk masuk dan mengambil keuntungan dari usaha roti bakar ini.

Sebelum memulai, sebagai awalan usahakan anda memiliki konsep yang bisa membedakan usaha roti bakar anda dengan usaha roti bakar lainnya. Hal ini bisa dilakukan dengan mengkreasikan produk roti bakar, atau bentuk pelayanan yang unik.

Setelah merasa yakin, terapkan konsep tersebut dengan konsisten sehingga pembeli akan selalu ingat untuk membeli roti bakar di tempat anda.

MODAL AWAL

Setiap usaha pasti harus memiliki modal untuk bisa memulai. Usaha roti bakar ini sendiri termasuk usaha yang memiliki kategori modal yang terjangkau dan sangat fleksibel. Artinya usaha ini bisa disesuaikan dengan budget yang dimiliki. Meski ada instrumen tetap yang harus tersedia, bugdet untuk pengadaannya pun masih relatif terjangkau dan harganya pun bervariasi.

LOKASI

Lokasi selalu menjadi poin tersendiri dalam menjalankan suatu usaha. Pastikan anda sudah menemukan lokasi yang cocok untuk anda berjualan. Bukan hanya dari segi keramaian, tapi juga dari segi keamanan dan kelayakan.

Usaha roti bakar bukanlah jenis usaha yang membutuhkan lokasi yang terlalu luas. Karena konsep penjualan roti bakar ini sendiri sudah dikenal memiliki konsep take away atau dibawa pergi. Jadi anda tidak perlu memikirkan lokasi yang luas untuk pengunjung makan di tempat.

Namun meskipun tidak bisa menemukan lokasi yang sangat strategis sekalipun, usaha model seperti ini masih bisa berjalan terutama bila menjalankan metode promosi yang baik.

PROMOSI

Meskipun terlihat sepele, namun promosi merupakan poin peting bagi proses kelancaran usaha anda. Meski sudah memiliki lokasi yang strategis, namun proses promosi ini akan mempercepat usaha anda untuk bisa segera diketahui oleh orang banyak.

Terlebih apabila lokasi yang digunakan termasuk lokasi yang tidak terlalu strategis.

Ada dua jenis metode promosi yang bisa dijalankan untuk membantu usaha anda. Yaitu metode promosi offline dan metode promosi online.

Untuk melakukan metode promosi offline anda bisa mencetak flyer atau brosur untuk dibagikan di sekitar lokasi anda berjualan.

Sedangkan untuk metode online, anda bisa mempromosikan melalui media sosial atau aplikasi percakapan yang anda miliki.

Untuk lebih menarik perhatian, ada baiknya memastikan untuk mencantumkan promo diskon yang anda berikan pada setiap promosi yang anda lakukan.

PRODUK DAN LAYANAN YANG TERBAIK

Karena usaha roti bakar ini sendiri memiliki persaingan yang bisa dibilang ketat, pastikan untuk selalu memberikan yang terbaik bagi pembeli. Baik dalam hal kualitas produk dan pelayanan.

Pastikan roti bakar yang anda sajikan merupakan produk yang fresh dan dalam keadaan baik. Jangan sampai menggunakan produk yang kedaluarsa. Mengingat bahan makanan memiliki masa kedaluarsa yang cepat.

Selain itu pastikan anda selalu ramah dalam melayani pembeli.

MODAL USAHA

Nah, setelah semua aspek tersebut diatas selesai dipersiapkan, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menghitung modal awal pembuatan usaha roti bakar.

Berikut adalah asumsi modal awal yang dibutuhkan:

Modal Awal

Booth Kecil/Gerobak: Rp2.000.000
Gas + Kompor: Rp300.000
Bangku 4 buah: Rp100.000
Toples Selai 5 Buah: Rp50.000
Peralatan pemanggangan: Rp1.000.000
Terpal, lampu, dll: Rp. 500.000

Total Modal Awal: Rp3.950.000

Asumsi harga diatas tentunya bukan harga baku karena mengingat harga-harga tersebut masih bisa berubah. Disesuaikan dengan waktu dan tempat anda tinggal. Namun kisarannya tidak akan berbeda terlalu jauh.

Setelah melengkapi kebutuhan modal awal, maka berikutnya anda harus mempersiapkan modal operasional untuk menjalankan usaha sehari-hari.

Berikut asumsi modal harian usaha roti bakar:

Operasional Harian

Roti Tawar (40): Rp160.000
Selai 5 Rasa: Rp50.000
Susu Kental Manis (2): Rp20.000
Margarine (5): Rp50.000
Bungkus makanan: Rp5.000
Keju Potong (5): Rp35.000

Total Modal harian: Rp280.000

Modal operasioal diatas merupakan modal asumsi yang bisa digunakan. Apabila budget dan potensi pasar yang anda miliki dinilai berbeda, maka asumsi modal operasional tersebut masih bisa disesuaikan kembali.

Estimasi Pendapatan

Berdasarkan asumsi operasional diatas, maka kita bisa menghitung berapa laba yang akan diperoleh oleh usaha roti bakar anda.

Jika anda menjual harga roti bakar senilai Rp10.000 per satuannya maka asumsi pendapatan perhari yang bisa anda dapatkan adalah:

40 buah roti bakar x Rp10.000 = Rp400.000

Dengan demikian penghasilan kotor usaha roti bakar anda adalah Rp400.000/hari.

Lalu, berdasarkan perhitungan tersebut, berapa keuntungan bersih yang bisa anda dapatkan dalam kurun waktu 1 bulan?

Operasional harian Rp280.000 x 30hari = Rp8.400.000/bulan

Apabila anda memiliki variabel biaya sewa per bulan, maka kita asumsikan biaya sewa sebesar Rp500.000 ditambahkan pada operasional bulanan.

Rp8.400.000 + Rp500.000 = Rp8.900.000/bln

Dari modal operasional bulanan tersebut anda akan mendapatkan perhitungan laba kotor bulanan sebesar:

Laba kotor harian Rp400.000 x 30hari = Rp12.000.000/bulan

Maka laba bersih per bulan yang bisa anda dapatkan adalah sebesar:

Rp12.000.000 – Rp8.900.000 = Rp3.100.000/bln

Perhitungan diatas merupakan asumsi pendapatan yang bisa anda peroleh dari hasil penjualan selama satu bulan.

Tentunya kemampuan penjualan dan variabel operasional harian harus dicermati dengan teliti agar tidak sampai kekurangan atau kelebihan bahan baku.

Hal yang jangan dilupakan juga adalah jangan lupa untuk menginvestasikan sebagian keuntungan anda pada usaha roti bakar anda sendiri. Sehingga dengan demikian usaha anda bisa dapat berkembang dengan lebih besar lagi. (ara)

Related Posts