175 Produk UMKM Binaan Pertamina Go Global, Ikut Festival Tong Tong di Belanda
ASAPENA – Sebanyak 175 produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) Indonesia ikut meramaikan Festival Tong Tong di Kota Denhaag, Belanda sejak 1-11 September 2022. Produk-produk UMKM tersebut merupakan produk dari mitra binaan Pertamina yang siap Go Global.
Untuk diketahui, festival tersebut menyajikan berbagai macam seni dan budaya asli Indonesia di Belanda, mulai dari seni tari, musik, sastra, dan kuliner Indonesia di Belanda.
Staff Khusus 3 Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan produk UMKM yang dipamerkan di festival tersebut dijadikan satu stand bernama Roemah BUMN. Stand tersebut merupakan kolaborasi antara Kementerian BUMN berkolaborasi dengan Pertamina untuk mendorong UMKM Go Global.
Menurut Arya ajang itu bukan hanya sekadar pameran, melainkan menjadi pintu masuk bagi UMKM di Indonesia untuk membuka pasar baru di luar negeri, khususnya Belanda.
“Ini juga menjadi bukti bahwa produk UMKM Indonesia, khususnya mitra binaan Pertamina, dapat bersaing dengan produk internasional lainnya,” kata Arya.
VP CSR & SMEPP Pertamina, Fajriyah Usman mengungkapkan 175 jenis produk berasal dari UMKM di bawah binaan Roemah BUMN Pertamina yang tersebar di 30 titik seluruh Indonesia. Sehingga untuk persiapannya pun tidak main-main. Bahkan sebelum menuju Festival Tong Tong 2022, sejumlah produk telah melalui proses kurasi ketat.
“Produk UMKM yang di bawa ke Belanda ini sudah dipastikan merupakan produk terbaik di masing-masing kategorinya. Bisa dibilang ini merupakan ‘local champion’ di pasar domestik dan tentunya memiliki kualitas produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar global,” ujar Fajriyah.
Untuk produk fashion terdapat produk pakaian, sepatu dan tas ecoprint yang dicetak dari berbagai jenis tanaman dengan pewarnaan yang ramah lingkungan karya UMKM Iema dari Dumai dan UMKM Cetak Godhong dari Balikpapan.
Ada juga berbagai produk dari kain tradisional Indonesia yang merupakan produk UMKM Tenun Khatulistiwa asal Pontianak, Dela Tapis dari Lampung, Tenun Wan Atiqa dari Dumai, Kayuh Baimbai Sasirangan dan Waroeng Disabilitas Sasirangan asal Banjarmasin yang produknya merupakan karya 25 orang disabilitas : tunawicara, tunadaksa, dan tunagrahita.
Sementara dari sektor kuliner ada produk berbahan singkong dan nanas dari UMKM Dapur Bunda Duri, produk mi sagu khas Kepulauan Meranti Riau dari Misagu Boejang, makanan berbahan pisang sehat tanpa gluten buatan De Harvest Jaya dari Sulawesi Utara, dan produk jejamuan dari Bakul Jamu Euis asal Dumai.
Untuk kerajinan terdapat berbagai produk seni olah kain, logam, batu alam, bahan alam lainnya yang merupakan karya Joglo Ayu Tenan dari Yogyakarta, Bahalap dari Kalimantan Timur, dan Rezky Kreasi dari Dumai.
“Jadi kegiatan ini juga untuk melengkapi kebutuhan akses pendanaan dan pemasaran bagi para mitra binaan. Selain dukungan pembinaan lainnya yang dilakukan Pertamina berupa pendampingan, promosi, sertifikas, dan berbagai macam pelatihan,” jelas Fajriyah. (rin)