ASAPENA – Lebaran, identik dengan saling memberi dan mengirim hampers sebagai bentuk ungkapan rasa sayang dan juga sebagai pelengkap silaturahmi. Mendekati momen lebaran, sudah banyak instansi, perusahaan, atau perorangan yang memesan hampers untuk diberikan kepada orang terkasih.
Saat lebaran, banyak dimanfaatkan oleh umat Islam untuk bersilaturahmi dan juga berkumpul dengan keluarga. Momen kumpul dengan keluarga, biasanya diisi dengan makan-makan bersama.
Agar suasana berkumpul semakin hangat bisa dilakukan dengan saling bertukar hampers. Atau bisa juga menyantap bersama hampers yang diberikan, jika berisi kudapan.
Lalu bagaimana peluang usaha hampers menjelang momen lebaran ini?. Peluang usaha hampers masih memiliki pangsa pasar yang luas. Tinggal mengemas dan menentukan isi dari hampers apa yang akan ditawarkan.
Pertama tentu harus menarik dari sisi kemasan. Harga yang ditawarkan juga diupayakan ramah di kantong konsumen. Hampers lebaran, mayoritas didominasi dengan produk-produk kuliner seperti aneka ragam kue kering.
Untuk bisa memanfaatkan peluang usaha hampers secara maksimal perlu dilakukan beberapa persiapan yang matang. Salah satunya adalah menentukan jenis hampers apa yang akan dijual.
Hampers kue kering bisa menjadi salah satu jenis hampers untuk dijual. Kue kering sendiri sangat akrab dengan momen-momen lebaran, sebut saja nastar, putri salju, hingga kastengel bisa menjadi isian hampers kue kering.
Analisa Usaha Sederhana Hampers Lebaran
Modal yang diperlukan untuk hampers jenis ini tidak terlalu besar. Apalagi jika kue kering isian hampers dibuat sendiri. Untuk modal hampers kue kering bisa disiapkan Rp 1 juta, modal tidak terlalu banyak dengan pertimbangan hampers sendiri merupakan usaha musiman.
Setelah modal siap, selanjutnya adalah menghitung biaya produksi.
- Modal membuat kue kering @Rp 60.000 X 3 =Rp 180.000
- Biaya box hampers = Rp 15.000
- Biaya aksesoris hampers = Rp. 10.000
Dengan rincian tersebut maka untuk membuat satu paket hampers berisi tiga jenis kue kering diperlukan biaya produksi sebesar Rp 205.000.
Untuk harga jual, bisa mengambil margin keuntungan disesuaikan dengan target pasar. Misal produk hampers tersebut dijual dengan harga Rp 210.000, maka masih ada margin keuntungan sebanyak Rp 5.000.
Jika bisa menjual 100 paket hampers, maka keuntungan yang didapat bisa mencapai Rp 500. 000. Nominal tersebut, bisa terus bertambah apabila berhasil menjual hampers dalam jumlah yang lebih banyak.
Mematok harga hampers, juga diusahakan bisa bersaing dengan produk hampers lainnya. Artinya harga yang ditawarkan adalah harga kompetitif. Untuk itu perlu dilakukan survei terhadap produk kompetitor.
Menjual harga hampers diatas pasaran dengan produk yang tidak jauh berbeda, bisa berakibat fatal bagi diri sendiri. Dalam momen lebaran, sudah dapat dipastikan banyak yang menjajal peluang usaha hampers ini. Artinya, akan semakin banyak pula produk yang dijual, dan semakin banyak pula pilihan untuk konsumen. Jika tidak jeli dalam memasang harga, produk yang kita jual tidak akan dilirik oleh konsumen.
Agar bisa memanfaatkan peluang usaha hampers di momen lebaran, diperlukan strategi pemasaran yang jitu. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi dan sosial media.
Agar bisa menarik banyak pembeli, tampilan produk saat dipampang di akun sosial media juga harus eye catching. Terlebih era sosial media seperti sekarang ini, dimana visual harus menjual.
Selain menarik, pastikan rasa dan kualitas kue kering yang di jual berani diadu dengan jenama hampers lain. Meski sifatnya musiman, peluang usaha hampers bisa menjadi lahan cuan jika dikelola dan disiapkan dengan baik. (gsb)