Pemilu 2024 Didominasi Pemilih Muda, Apakah Mempengaruhi Peta Politik?

ASAPENA.COM – Pemilu 2024 akan digelar sebentar lagi kurang lebih sebelas bulan dari sekarang tepatnya tanggal 14 Februari 2024. Sejumlah partai sudah mulai gencar melakukan koalisi dengan beberapa partai untuk mensukseskan Pemilu yang akan digelar tahun 2024. Namun perbedaan Pemilu 2024 ini akan berbeda dari tahun sebelumnya karena jumlah pemilih akan didominasi oleh pemilih muda.

Menurut Anggota KPU RI August Mellaz jumlah pemilih Pemilu 2024 didominasi pemilih berusia 17-40 tahun dengan perkiraan sekitar 107 juta orang atau sekitar 50 persen lebih dari total jumlah pemilih. Penjelasan itu disampaikan melalui panggilan suara dalam Diskusi Getar Pemilu 2024 Radio Elshinta.

Hal ini tentunya membuat nasib bangsa kita sangat bergantung dengan jumlah pemilih muda yang akan menjadi penentu keberlanjutan masa depan Indonesia. Menurut pendapat Anggota KPU RI August, pemilih muda perlu mengetahui dan memahami nilai penting penyelenggaraan pemilu, menjadi sarana evaluasi bangsa, serta sarana integrasi bangsa untuk menentukan pemimpin bangsa yang mampu menghadirkan masa depan Indonesia lebih baik.

Berdasarkan data proyeksi penduduk Indonesia 2015-2045 yang disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) perkiraan jumlah penduduk Indonesia mencapai 318,9 juta jiwa pada 2024. Jumlah pemilih muda yang mendominasi Pemilu 2024 menjadi keunci kemenangan pesta politik. Usia 17-40 tahun masih akan mendominasi Pemilu 2024 satu tahun yang akan datang.

Menurut Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Pemilu 2024 akan didominasi oleh generasi millenial dan generasi Z yang mendekati angka 60% dari jumlah pemilih. Selain itu CSIS juga menjelaskan bahwa 44,4% anak muda akan menilai kesejahteraan rakyat akan jadi isu dalam Pemilu 2024. Ada juga yang menyebutkan 21,3% responden akan menganggap lapangan pekerjaan jadi isu strategis. Kemudian untuk sisanya beranggapan pemberantan korupsi dan kebebasan sipil menjadi isu strategis pemilu tahun depan.

Banyaknya jumlah pemilih muda pada pesta politik 2024 nanti beberapa pengamat memprediksi bahwa pemilih muda akan mempengaruhi peta politik. Seorang analis komunikasi politik Hendri Satrio menjelaskan, bahwa perubahan demografi pemilih tersebut sangat mungkin mempengaruhi peta politik Pemilu 2024. Ia juga menjelaskan meski pemilih baru mempengaruhi peta politik namun perubahannya tidak terlalu signifikan.

Seperti pemilu yang digelar empat tahun lalu pada 2019, pemilih yang mendominasi pemilu mayoritas adalah pemilih muda. Meski begitu ini akan menjadi ajang Pemerintah Indonesia untuk bisa merangkul generasi muda terutama generasi Z untuk bisa mulai mengenal politik dan menggunakan hak pilihnya dengan baik.

Karena jumlah pemilih muda yang mencapai hampir 60% hal ini menjadi PR bersama untuk kita bisa bersama-sama membuat pesta demokrasi nanti bisa berjalan dengan tertib tanpa adanya kecurangan dalam menggunakan hak pilih. Selain itu para pasangan calon Presiden nanti harus mampu mempelajari apa yang dibutuhkan untuk generasi muda dan yang terpenting adalah apa yang menjadi kebutuhan bangsa Indonesia.

Mayoritas masyarakat Indonesia tentunya membutuhkan pemimpin yang jujur, adil, mampu menepati janjinya serta mempedulikan masyarkat kecil. Selain itu masyarakat juga menginginkan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi serta pemerataan pembangunan didaerah pelosok agar semua warga Indonesia ikut merasakan dan menikmati pembangunan pemerintah.

Pemilu 2024 juga menjadi harapan kita semua baik Pemerintah RI serta masyarakat agar bisa menentukan pemimpin yang mampu membuat nasib bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Harapan itu tentunya menjadi keinginan semua golongan agar Indonesia menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Kesuksesan Pemilu 2024 juga diharapkan menjadi ajang politik yang mengedepankan kejujuran serta terbuka sehingga unsur kecurangan bisa diminimalisirkan.

Related Posts