Harga Emas di Asia Menguat, Dipengaruhi Tren Dolar AS

ASAPENA – Dolar AS masih menjadi perbincangan hangat bagi kalangan investor, ekonom dan pemangku kebijakan di seluruh dunia. Sebab sebagai mata yang cadangan dunia, Dolar AS selalu menjadi pemeran penting dalam ekonomi global dan layak mendapat perhatian.

Tren dolar AS terbaru, matig berkaitan dengan harga emas. Saat ini harga emas terpantau menguat di Asia. Bukan hanya itu, wacana suku bunga emas tetap di negeri Paman Sam tersebut.

Ada beberapa tren penting dalam Dolar AS, salah satunya tren kinerja pasangan NZD/USD. Pemberitaan di The Wall Street Journal, pasangan NZD/USD diperdagangkan pada 0,6270 di awal pekan ini. Hal itu ketika investor membangun posisi menjelang keputusan suku bunga resmi pada Bank Sentral Selandia Baru.

Ini jelas dampak dari global Dolar AS yang berpengaruh terhadap mata uang lainnya. Ini juga menunjukkan betapa pentingnya keputusan bank sentral dalam mempengaruhi pasangan mata uang.

Tidak hanya itu, tren lain yang wajib diperhatikan adalah korelasi antara Dolar AS dengan harga emas. Belakangan ini, harga emas sedikit mengalami peningkatan. Hal itu dikarenakan turunnya imbal hasil Surat Utang Amerika Serikat.

Tren ini jelas meningkatkan daya tarik logam mulia, karena tidak memberikan bunga. Utamanya saat para investor dan ekonom memantau pembicaraan soal batas utang AS yang sedang berlangsung hingga saat ini.

Hubungan antara Dolar AS, emas dan imbal hasil Surat Utang menjadi hal yang sangat kompleks. Dan saat ini, dapat memberikan pengetahuan yang cukup menarik untuk disimak terkait dinamikan tersebut.

Related Post

Menurut laporan The New York Times, diskusi untuk menghindari kegagalan bayar dipengaruhi oleh faktor politik, yakni adanya perbedaan pendapat mengenai batas pengeluaran, proposal baru dan persyaratan pekerjaan dari partai Republik di AS.

Pembicaraan tersebut tengah menjadi fokus utama akhir-akhir ini. Sebab hasil pembicaraan itu, tak dipungkiri bakal berdampak besar terhadap Dolar AS dan ekonomi secara global. Seperti yang baru-baru ini terjadi, yakni pertemuan internasional kelompok tujuh (G7) di Hiroshima.

Bahkan pertemuan yang salah satunya membahas pembicaraan mengenai batas utang AS itu telah dijadwalkan akan dilanjutkan kembali. Pertemuan tersebut seringkali berimplikasi luas bagi ekonomi global dan Dolar AS. Salah satu bukti nyata adalah, munculnya mata uang digital.

Saat ini Dolar digital sudah diterbitkan dan beberapa negara sudah mengeluarkannya. Sedangkan hampir seluruh negara juga tengh mempertimbangkan Dolar digital tersebut.

Kebijakan ini tentu bisa mengubah dunia keuangan. Namun juga masih menimbulkan kekhawatiran besar utamanya di kalangan bank tradisional. Sebab dapat berisiko kerugian besar atas pergeseran dari mata uang konvensional ke digital.

Terlebih adanya statment dari Presiden Federal Reserve Minneapolis, Neel Kashkari yang mengindikasikan adanya potensi pergeseran kebijakan moneter. Neel menyatakan bisa mendukung keputusan untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil pada pertemuan yang dilakukan oleh bank sentral berikutnya.

Hal ini tentu dapat memberi waktu bagi bank sentral untuk melakukan evaluasi. Terutama tentang kenaikan suku bunga sebelumnya dan prospek inflasi ke depannya. Perubahan kebijakan ini juga dapat berimplikasi besar terhadap Dolar AS dan ekonomi secara global. (adm)

Tags: dolarEmas