Perkuat UMKM Indonesia Dengan Digital

ASAPENA – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia terus didorong untuk perkembangan teknologi digital yang semakin pesat. Hal ini juga mendorong perilaku masyarakat untuk berbelanja daring. Tak heran, platform perdagangan elektronik menjadi laris manis sebagai pilihan masyarakat untuk berbelanja dan bertransaksi.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menuturkan bahwa transaksi platform perdagangan elektronik dibanding Februari tahun lalu tumbuh sekitar 12% yang mencapai Rp 30,8 triliun. \

“Transisi ini tentu mendorong Bank Indonesia untuk mengembangkan program digitalisasi UMKM,” katanya yang dikutip di web resmi www.bi.go.id, Senin (1/8/2022).

Menurutnya, akselerasi digitalisasi UMKM dilakukan guna memperluas akses pasar serta meningkatkan daya saing.

“Harapannya dapat mendorong UMKM yang lebih kuat. Melalui 3 Pilar Program Pengembangan UMKM BI yaitu meningkatkan kapasitas produksi, efisiensi biaya, serta perluasan pasar,” jelasnya.

Salah satu implementasi, lanjut Warjiyo, program dari ketiga pilar pengembangan UMKM adalah melalui Program Digitalisasi UMKM.

“Digitalisasi UMKM ini merupakan sebuah langkah bagi BI dalam mengakselerasi pengembangan UMKM digital di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital,” katanya.

Dijelaskan, program Digitalisasi UMKM di antaranya e-Farming dengan pemanfaatan teknologi digital pada pertanian untuk meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi biaya.

“E-Commerce meliputi penguatan kapasitas dalam pemasaran digital dan pemasaran UMKM ke pasar global melalui platform digital,” katanya.

Pendukung e-Financing dalam bentuk aplikasi digital bagi UMKM (SI APIK). Serta, sarana pembayaran digital untuk memudahkan transaksi UMKM (QRIS UMKM).

“Pelaku UMKM, yuk manfaatkan program digitalisasi untuk percepat transformasi digital,” pungkasnya. (tgr)

Related Posts