Pengajuan KUR Ditolak, Ini Faktor Penyebab Serta Cara Mengatasinya

ASAPENA – Pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan salah satu bentuk solusi bagi pebisnis untuk mengembangkan usaha yang tengah digelutinya. KUR merupakan program pemerintah yang memberikan pembiayaan kepada pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dengan bunga kecil.

Program ini memiliki tujuan agar sektor usaha UMKM dapat terus berkembang dan menyokong kegiatan ekonomi di Indonesia.

Penyebab Pengajuan KUR Ditolak

Tidak semua pengajuan KUR disetujui oleh bank yang menjadi mitra pemerintah dalam program ini. Berikut adalah beberapa hal yang dapat membuat pengajuan KUR ditolak:

Tidak memenuhi persyaratan administratif

Pengajuan KUR harus memenuhi persyaratan administratif yang ditetapkan oleh bank mitra. Misalnya, persyaratan dokumen seperti surat izin usaha, laporan keuangan, dan dokumen lain yang dibutuhkan. Jika pengajuan tidak memenuhi persyaratan, atau mengajukan dokumen palsu, maka pengajuan KUR dapat ditolak.

Tidak memenuhi kriteria risiko kredit

Setiap bank memiliki kriteria risiko kredit yang berbeda-beda. Jika pengajuan KUR dinilai memiliki risiko yang terlalu tinggi, maka bank mitra dapat menolak pengajuan tersebut.

Adanya catatan buruk dalam riwayat kredit

Jika pelaku usaha pernah memiliki masalah dalam mengembalikan pinjaman atau memiliki catatan buruk dalam riwayat kredit, maka pengajuan KUR dapat ditolak oleh bank mitra.

Tidak memiliki kemampuan membayar kembali

Pengajuan KUR harus memiliki kemampuan untuk membayar kembali pinjaman tersebut. Jika bank mitra menilai bahwa pelaku usaha tidak memiliki kemampuan untuk membayar kembali pinjaman, maka pengajuan dapat ditolak.

Tidak memiliki jaminan yang cukup

Pada plafon tertentu, pinjaman KUR akan menyertakan syarat berupa jaminan. Jaminan bisa berupa agunan atau kepemilikan aset yang dapat digunakan sebagai jaminan. Jika pengajuan tidak memiliki jaminan yang cukup, maka bank mitra dapat menolak pengajuan tersebut.

Dalam mengajukan KUR, pelaku usaha harus memenuhi persyaratan dan kriteria yang ditetapkan oleh bank mitra. Oleh karena itu, sebelum mengajukan KUR, pelaku usaha perlu mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dan memastikan bahwa usahanya memenuhi kriteria yang ditetapkan. Dengan begitu, peluang pengajuan KUR disetujui oleh bank mitra dapat meningkat.

Cara Mengatasi Pengajuan KUR yang Ditolak

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengajukan KUR. Hal tersebut adalah sebagai berikut:

Memperkirakan besaran pinjaman yang dibutuhkan

Sebelum mengajukan KUR, pelaku usaha perlu memperkirakan besaran pinjaman yang dibutuhkan. Hal ini perlu dilakukan agar pelaku usaha tidak mengajukan pinjaman yang terlalu besar atau terlalu kecil. Pinjaman yang terlalu besar dapat memberatkan pelaku usaha dalam pembayaran kembali, sedangkan pinjaman yang terlalu kecil tidak dapat memenuhi kebutuhan modal usaha.

Menjaga riwayat kredit yang baik

Riwayat kredit yang baik dapat meningkatkan peluang pengajuan KUR disetujui oleh bank mitra. Oleh karena itu, pelaku usaha perlu menjaga riwayat kreditnya dengan membayar tagihan tepat waktu dan tidak memiliki masalah dalam pengembalian pinjaman.

Memilih bank mitra yang tepat

Setiap bank memiliki kriteria yang berbeda-beda dalam menilai pengajuan KUR. Oleh karena itu, pelaku usaha perlu memilih bank mitra yang tepat dan sesuai dengan karakteristik usahanya.

Menjaga laporan keuangan yang baik

Laporan keuangan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan bank mitra dalam memberikan KUR. Oleh karena itu, pelaku usaha perlu menjaga laporan keuangan usahanya dengan baik dan akurat.

Dalam mengajukan KUR, pelaku usaha perlu memperhatikan beberapa hal tersebut. Dengan memenuhi persyaratan dan kriteria yang ditetapkan, serta memperhatikan hal-hal lain yang perlu diperhatikan, pelaku usaha dapat meningkatkan peluang pengajuan KUR disetujui oleh pihak bank. (*)

Related Posts