Kerugian Akibat Kebakaran Pertamina Plumpang dan Upaya Penanganan Presiden Jokowi
ASAPENA.COM – Kebakaran yang menimpa Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara pada Jumat malam pukul 20.11 WIB 3 Maret 2023 menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan serta warga dilingkungan sekitarnya. Menurut Pengamat Ekonomi UGM Fahmy Radhi, Pertamina Plumpang sebagai salah satu pemasok bahan bakar yang mencapai 20 persen ditingkat nasional. Kebakaran tersebut membuat pertamina harus bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi.
Kerugian lain yang harus ditanggung pertamina adalah kerusakan rumah warga yang terdampak kebakaran serta memberikan santunan untuk korban kebakaran baik yang mengalami luka maupun yang meninggal. Alasan mengapa Depo Pertamina Plumpang harus mengganti rugi kepada korban karena insiden ini dinilai sebagai kesalahan pertamina yang mengabaikan sistem keamanan.
Direkutur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat atas terjadinya musibah kebakaran Depo BBM Pertamina Plumpang. Dia mengatakan akan menangani kejadian tersebut dengan menggandeng berbagai pihak untuk ikut bertanggung jawab dalam kasus ini. Ia juga meyakinkan bahwa pertamina akan memberikan penanganan terbaik kepada masyarakat terdampak.
Kasus kebakaran ini juga akan di investigasi untuk mengetahui penyebab kejadian agar nantinya kejadian kebakaran yang menimpa Depo Pertamina Plumpang tidak terulang kembali. Dampak kebakaran ini tentunya menimbulkan keresahan bagi masyarakat mengenai pemasokan bahan bakar minyak (BBM) yang akan terganggu. Dengan adanya kebakaran ini pastinya akan sedikit menghambat pengiriman bahan bakar menuju SPBU terdekat.
Namun hal itu ditepis oleh Pertamina, karena pihaknya memastikan untuk pasokan BBM akan tetap aman dengan cara back up supply dari TBBM Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, dan TBBM Ujung Berung.
Respon Pemerintah dan Presiden
Kejadian kebakaran Depo Pertamina Plumpang juga menjadi perhatian bagi pemerintah terutama Presiden Jokowi. Peristiwa ini membuat Presiden Jokowi memberi dua opsi solusi, yaitu merelokasi warga sekitar atau memindahkan pertamina plumpang ke Pulau Reklamasi. Lokasi Depo Pertamina yang dekat dengan pemukiman warga dinilai berbahaya dan menimbulkan korban jiwa. Sehingga pemerintah membuat rencana untuk merelokasi warga sekitar yang terkena dampak untuk pindah kewilayah yang lebih aman.
Jokowi meminta kepada Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur DKI Heru Budi Hartono untuk segera memutuskan opsi solusi yang akan dipilih. Beliau menghimbau untuk segera memberikan keputusan solusi karena lokasi Pertamina Plumpang yang dekat dengan warga adalah zona berbahaya. Presiden Jokowi juga meminta untuk mencarikan solusi agar kebakaran depo tidak terjadi lagi.
Selain memberikan upaya penanganan untuk relokasi pertamina atau relokasi rumah warga, Presiden Jokowi juga turut berbela sungkawa kepada para korban terdampak kebakaran. Selain itu beliau juga mengunjungi lokasi posko pengungsian korban kebakaran serta memberikan beberapa bantuan untuk pengungsi. Dalam mengunjungi korban, Presiden ditemani oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo untuk meninjau lokasi pengungsian korban kebakaran.
Respon warga
Mengenai rencana solusis untuk merelokasi warga, dalam hal ini tentunya menimbulkan berbagai respon yang berbeda pada korban. Beberapa ada yang menyetujuinya dan ada yang masih ragu untuk pindah. Mereka mengeluhkan karena keberadaan sanak saudara yang nantinya lokasi pemukiman lebih jauh. Selain itu warga akan kehilangan mata pencaharian mereka karena lokasinya yang dekat dari kantor. Tidak hanya itu, beberapa orang yang menjadi pemulung akan kehilangan sumber pendapatannya untuk mencari barang bekas jika nantinya rencana lokasi terlaksana.
Sebelum memutuskan untuk merelokasi warga korban terdampak korban, sebaiknya Pemerintah dan Presiden perlu mengkaji ulang tentang upaya tersebut. Pemerintah dan pihak Pertamina perlu memikirkan bagaimana nantinya tempat tinggal para korban kebakaran ditempat baru serta menyediakan lapangan kerja untuk korban karena dengan adanya relokasi ini korban terdampak kebakaran akan kehilangan pekerjaan. Semua pihak baik Pemerintah, Presiden dan Pertamina harus bekerja sama untuk merealisasikan rencana tersebut.