Penembakan Massal di SD Covenant School, Murid dan Staf Jadi Korban
ASAPENA – Peristiwa penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat (AS), Senin (27/3/2023). Kali ini insiden mematikan itu terjadi di sebuah Sekolah Dasar (SD) bernama Covenant School di Nashville.
Sedikitnya enam orang tewas dalam insiden berdarah itu. Tiga diantaranya merupakan siswa berusia 9 tahun. Pelaku yang diketahui bernama Audrey Hale (28) juga tewas di tempat setelah ditembak oleh polisi.
Motif penembakan massal tersebut sejauh ini masih didalami oleh pihak kepolisian setempat. Diketahui, pelaku adalah alumni di sekolah swasta Kristen tersebut. Serangan mematikan itu diduga sebagai sebuah serangan yang ditujukan kepada seseorang atau artinya memiliki target yang jelas.
John Drake, Kepala Kepolisian Metro Nashville dalam konferensi pers menuturkan, pelaku diketahui membawa tiga senjata api dan memasuki sekolah tersebut melalui pintu samping. Serangan mematikan tersebut berlangsung selama 14 menit.
Berdasarkan laporan panggilan pertama soal peristiwa tersebut, Juru bicara kepolisian setempat, Don Aaron menuturkan datang pada pukul 10.13 waktu setempat. Sementara pelaku dilaporkan telah meniggal pada pukul 10.27 waktu setempat.
Sekolah yang dikelola oleh gereja tersebut, diketahui tidak memiliki staf yang bertugas sebagai penjaga sekolah.
Dari hasil penyelidikan, pelaku melakukan sejumlah rentetan tembakan di lantai satu dan dua. Saat kejadian, suara tembakan tersebut terdengar hingga keluar gedung. Terdapat lima anggota kepolisian yang mendengar tembakan tersebut langsung menuju lokasi, dan menembak mati pelaku.
Peristiwa tersebut diduga telah direncanakan sebelumnya. Sebab otoritas berwenang mendapati jika pelaku memiliki sebuah peta sekolah yang tergambar secara rinci. Lokasi penembakan tersebut juga direncanakan tidak hanya dilakukan di sekolah itu.
Pelaku diketahui meninggalkan sebuah tulisan bergaya manifesto dan sempat mencari-cari lokasi untuk serangan berikutnya. Juga ada sebuah peta yang menjelaskan bagaimana semua ini akan terjadi.
Diketahui, barang bukti berupa senjata api didapatkan pelaku secara ilegal. Pihak kepolisian menyita tiga pucuk senjata api, berjenis senapan gaya AR, pistol gaya AR dan pistol tangan. Ketiganya ditemukan di lokasi kejadian.
Sejauh ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait motif di balik peristiwa berdarah tersebut. Menurut keterangan dari Sang Ayah, pelaku tidak memiliki riwayat penyakit mental apapun. “Penyelidikan sedang berlangsung,” tandasnya. (adm)