Pemilih Muda Mendominasi Pemilu 2024! Khawatir Kepercayaan Pada Parpol Masih Rendah

ASAPENA.COM – August Mellaz Anggota Komisi Pemilihan Umum mengungkapkan rasa khawatir tentang pemilih muda yang masih rendah tingkat kepercayaanya terhadap partai politik (parpol).

Rendahnya kepercayaan anak muda terhadap parpol ini diprediksi mencapai angka 32,67 persen. Ia mengatakan hal ini dalam literasi digital bertema “Jadilah Pemilih Muda Cerdas”, Sabtu (1/4/2023).

Data yang disampaikan August Mellaz tadi diperoleh dari hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 2021. Dalam data tersebut menujukan bahwa tingkat kepercayaan anak muda masih rendah terhadap lembaga partai politik (parpol).

Hal ini menimbulkan rasa takut bagi KPU karena nantinya Pemilu 2024 didominasi oleh anak muda sehingga nantinya suara anak muda yang akan menentukan nasib bangsa diperiode selanjutnya.

“Tercatat 32,67 persen anak muda percaya pada partai. Ini yang dikhawatirkan, generasi milenial dan Z melek teknologi tapi apatis pada politik,” ucap August.

Menurut August nantinya pemilu menjadi momen penting dalam penyelenggaraan regenerasi atau pergantian pemimpin. Dia mengungkapkan, pemilu yang akan dating menjadi jembatan masyarakat untuk menyampaikan suara sebagai pemilik hak suara.

Pergantian siklus kepemimpinan itu sendiri merpakan hal yang wajar dimana anak muda yang sekarang menjadi rakyat biasa yang memiliki hak untuk memilih seorang pemimpin yang diyakininya, dalam dua atau empat periode selanjutnya anaka muda lah nantinya yang akan menjadi pemangku kepentingan Negara dan mengatur tatanan pemerintah Indonesia.

August juga menjelaskan pemilih muda yang menjadi memberikan suaranya akan mendominasi pemilu 2024 dan menjadi pemangku kepentingan sesungguhnya.

Ia menyarankan kepada generasi milenial dan generasi Z untuk memilih pemimpin yang memiliki kepentingan yang dibutuhkan oleh generasinya.

Selanjutnya, August juga meyakini adanya perasaan tidak puas anak muda terhadap partai politik dan anggota partai sebagai pihak yang mewakili aspirasi masyarakat.

Pemikiran ini disebabkan oleh hasil survey Indikator Politik Indonesia yang menunjukan adanya anak muda sebanyak 52,7 persen yang memberikan pernyataan bahwa politisi partai politik sampai saat ini belum berhasil mewakili aspirasi rakyatnya.

Ia mengatakan, anak muda memerlukan pendidikan pemilih yang baik secara konsisten agar pemahaman anak muda sebagai pemilih pemula mengalami peningkatan.

August Mellaz sebagai Anggota KPU menyadari bahwa pemilih muda menjadi salah satu faktor penentu masa depan Indonesia. Setidaknya sebanyak 110 juta orang atau setara 55-60 persen penduduk Indonesia didominasi pemilih muda dengan rentang umur 20-44 tahun yang nantinya akan berpartisipasi dalam Pemilu 2024.

Ia berharap untuk anak muda yang memiliki kesadaran politik dan memiliki kepedulian pada politik mampu mempengaruhi lingkungan sekitarnya dan memiliki toleransi pada persiangan politik agar pemilu dapat menjadi sarana integrasi bangsa.

Suara anak muda pada Pemilu 2024 nanti tidak bias diremehkan karena merekalah yang menentukan nasib dan tujuan bangsa akan dibawa kearah mama nantinya. Pemilu 2024 akan berada ditangan anak muda yang cerdas dan berinisiatif tinggi.

KPU juga turut mengajak partisipasi anak muda dalam Pemilu 2024 mendatang dengan mengajak masyarakat dan turut serta melibatkan dalam proses tahapan penyelenggaraan pemilu. Pihaknya juga akan memberikan informasi dan edukasi mengenai pelaksanaan pemilu 2024 dan politisi partai politik.

Hal ini bertujuan agar masyarakat terutama pemilih baru memahami segala pihak penyelenggara dan tahapan pemilu supaya tidak menimbulkan kecurigaan adanya tindak penyalahgunaan atau kecurangan Pemilu 2024.

August meyakini, masyarakat yang cerdas dan berpikir kritis tentunya tidak akan mudah terpengaruh oleh berita bohong (hoaks) serta tidak mudah terjadi perpecahan dengan adanya ujaran kebencian serta mampu berpikir secara rasional dalam memberikan suaranya pada pemilu nanti.

Related Posts