ASAPENA.COM – Rencana PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC untuk mengoperasikan kereta cepat Jakarta-Bandung pada Agustus 2023 ditolak oleh Kementerian Perhubungan Indonesia dan tiga konsultan. Akibatnya, operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung terancam molor menjadi Januari 2024.
Hal ini terungkap dalam dokumen internal yang diperoleh oleh Reuters. Dalam dokumen tersebut, konsorsium menuntut sertifikat kelayakan operasional penuh untuk jalur tersebut meskipun stasiun belum selesai.
Meskipun PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC berencana untuk mengoperasikan kereta cepat Jakarta-Bandung pada Agustus 2023, Kementerian Perhubungan, konsultan Mott MacDonald, PwC, dan firma hukum lokal Umbra menyarankan agar operasi komersial penuh Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ditunda hingga Januari 2024. Hal ini tercantum dalam laporan progress update pada 14 mei 2023. PT KCIC telah melakukan testing & commissioning Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB dengan kecepatan 180 km/jam pada Senin (22/5).
Kecepatan pengujian KCJB akan dinaikkan secara bertahap hingga mencapai kecepatan operasional maksimal di 350 km/jam bahkan kecepatan teknisnya sampai 385 km/jam. Sebelumnya, uji coba dilakukan dengan comprehensive inspection train (CIT) atau kereta inspeksi dengan rata-rata 60 km/jam.
Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan penambahan kecepatan pada uji coba itu dapat dilakukan setelah seluruh persiapan awal testing dan commissioning berhasil diselesaikan. Kesiapan sarana prasarana KCJB pun diuji.
“Berdasarkan evaluasi maka mulai Senin (22/5) kecepatan perjalanan KA cepat ditingkatkan hingga 180 km/jam,” kata dia.
Dengan kecepatan tadi, Stasiun Halim hingga Stasiun Tegalluar membutuhkan waktu tempuh sekitar 50 menit. Nantinya kecepatan akan terus dinaikkan mencapai kecepatan operasional maksimal di 350 km/jam bahkan hingga kecepatan teknis yaitu 385 km/jam.
Maka, hingga mencapai angka itu, lanjut dia, pengoperasian CIT bakal terus ditingkatkan. Bahkan setiap harinya. Nantinya, perjalanan dengan CIT akan difokuskan pada pengujian integrasi sistem sarana dan prasarana. Seluruh aspek juga akan dicek apakah fungsinya normal dan dapat dilalui KCJB dengan kecepatan tinggi.
Seperti diketahui, Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah lama menjadi proyek yang dinantikan di Indonesia. Sebagai negara dengan populasi yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, perlunya sistem transportasi yang efisien dan canggih sangatlah penting. Kereta cepat menjadi salah satu solusi untuk mempercepat perjalanan antara dua kota metropolitan terbesar di Indonesia, Jakarta dan Bandung. Banyak manfaat dan dampak yang diharapkan dari proyek tersebut.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan kerjasama antara pemerintah Indonesia dan China dalam membangun jaringan transportasi yang modern dan efisien. Konstruksi proyek dimulai pada tahun 2016 dan diharapkan selesai pada tahun 2023. Kereta cepat Jakarta-Bandung akan memiliki jalur sepanjang 142 kilometer dengan kecepatan operasional mencapai 350 kilometer per jam.
Keuntungan operasional kereta cepat ini diantaranya adalah soal kecepatan. Salah satu keuntungan utama dari kereta cepat adalah kecepatan perjalanannya yang tinggi. Dibandingkan dengan moda transportasi lainnya, kereta cepat dapat mengurangi waktu perjalanan antara Jakarta dan Bandung menjadi kurang dari satu jam, dibandingkan dengan waktu perjalanan sekitar tiga hingga empat jam dengan mobil.
Kemudian juga efisiensi. Kereta cepat Jakarta-Bandung akan mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan raya dengan menarik penumpang yang biasanya menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini akan mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor, serta mengurangi kebutuhan akan bahan bakar fosil.
Juga, kenyamanan. Kereta cepat dilengkapi dengan fasilitas modern yang menawarkan kenyamanan kepada penumpang. Dalam perjalanan singkat antara Jakarta dan Bandung, penumpang dapat menikmati kursi yang nyaman, sambungan internet nirkabel, dan fasilitas lainnya.
Selain itu, pada sosial dan ekonomi pun berdampak. Seperti peningkatan konektivitas. Kereta cepat Jakarta-Bandung akan meningkatkan konektivitas antara dua kota utama di Jawa Barat. Hal ini akan mempercepat pertukaran bisnis, perdagangan, dan pariwisata antara kedua daerah, serta memperluas kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi di sepanjang koridor kereta cepat.
Peningkatan sektor pariwisata. Dengan kereta cepat yang memudahkan perjalanan, wisatawan dapat dengan mudah mengunjungi destinasi wisata di Jakarta dan Bandung. Ini akan memberikan dampak positif terhadap industri pariwisata, meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan internasional, serta meningkatkan pendapatan sektor ini.
Proyek kereta cepat juga berpotensi memicu pembangunan wilayah sekitarnya, dengan peningkatan permintaan properti, pengembangan infrastruktur pendukung, dan peningkatan investasi di sektor-sektor terkait seperti perhotelan, restoran, dan jasa transportasi.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah tonggak penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dengan kecepatan dan efisiensinya, kereta cepat akan membawa manfaat signifikan dalam mengurangi waktu perjalanan, mengurangi kemacetan lalu lintas, dan meningkatkan konektivitas antara Jakarta dan Bandung.
Dampak sosial dan ekonominya yang luas akan menciptakan peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan pembangunan regional. Kereta cepat Jakarta-Bandung bukan hanya sebuah moda transportasi, tetapi juga simbol kemajuan dalam mewujudkan masa depan mobilitas yang lebih baik bagi Indonesia. (lis)