KemenkopUKM Gandeng Universitas, Ciptakan Lulusan Berkarakter Enterpreneur
ASAPENA – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki berupaya menjaring dan mencetak lebih banyak wirausaha dari kampus melalui inkubator usaha yang dikembangkan di lingkungan kampus.
“Saat ini perlu bagi seluruh kampus di Tanah Air, untuk memiliki kurikulum yang mendidik mahasiswa-mahasiswanya untuk menjadi wirausaha muda dengan menciptakan lapangan kerja, sehingga bukan lagi sebagai pencari kerja melalui inkubator usaha di kampus,” kata MenKopUKM Teten Masduki saat memberikan pembekalan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) bagi Dosen dan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Young Entrepreneur Wanted di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (16/7).
Diketahui, rasio kewirausahaan Indonesia baru mencapai 3,18 persen. Di mana untuk menjadi negara maju setidaknya rasio kewirausahaan harus mencapai minimal 4 persen. Menteri Teten mengatakan, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) saat ini berkeliling kampus di Indonesia, untuk menyiapkan mahasiswa sebagai pencipta kerja.
“Kami ingin menciptakan wirausaha yang punya jiwa kompetitif. Terutama berbasis SDM berkualitas supaya produk UMKM tak kalah bersaing,” ujarnya.
Menurut MenKopUKM, setiap tahun, ada sekitar 1,7 juta sarjana baru yang mencari kerja. Sementara total angkatan kerja baru mencapai 3,5 juta sarjana baru namun yang terserap hanya 2 juta sarjana. Mengingat pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen, setiap 1 persennya hanya mampu menyerap 400 ribu pekerja. Sisanya jika tak ingin menjadi pengganguran harus mulai dari sekarang menyiapkan kurikulum untuk enterpreneur.
“Lapangan pekerjaan sebesar 90 persen disiapkan oleh UMKM. Syukur Alhamdulillah, dari survei yang ada, sekitar 73 persen anak-anak muda tak ingin jadi pegawai mereka ingin jadi pengusaha. Untuk itu, harus diubah kurikulum di kampus jangan mencetak pegawai tapi cetak pengusaha,” kata MenKopUKM. (lis)