ASAPENA – Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Jawa Tengah membuahkan hasil positif. Sebab, di masa kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat ini, sejumlah investor besar berbondong-bondong ingin menginvestasikan dananya ke provinsi tersebut.
Banyak investor beranggapan, bahwa di Jawa Tengah semakin mudah untuk berinvestasi. Sosok Ganjar dinilai mampu menyelesaikan persoalan pungutan liar (pungli). Sehingga membuat para investor merasa nyaman dan aman.
Tercatat nilai penanaman modal asing (PMA) di Jateng selalu naik dari tahun ke tahun. Pada 2020, realisasi PMA Jateng sebesar Rp 19,64 triliun kemudian naik nilainya di tahun 2021 menjadi Rp 21,4 triliun. Bahkan pada tahun 2022 hingga triwulan ketiga, realisasi investasi Jateng meningkat pesat hingga mencapai Rp 44,99 triliun.
Pada tahun 2023 ini juga diprediksi akan terus meningkat. Salah satunya yang ada di Kabupaten Batang. Di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), nilai investasi dari para investor, baik swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah mencapai Rp 142 triliun.
“Semakin banyak investasi, bagus untuk pertumbuhan ekonomi. Kuenya akan terbagi di masyarakat sekitar,” ujar Ganjar, Jumat (17/3/2023).
Ganjar mengatakan, Provinsi Jawa Tengah membuka selebar-lebarnya bagi para investor yang ingin berinvestasi. Menurutnya, seluruh kepala daerah di bawah pemerintahnya siap membantu dan mempermudah para investor.
“Jangan ada pungli, jangan ada korupsi. Berikan yang terbaik dan cepat. Karena masa depan itu direbut, bukan ditunggu,” pesan Ganjar.
Sementara itu, Direktur Utama PT Samator Indo Gas, Rachmat Harsono tak menampik hal tersebut. Menurutnya, ketertarikan pihaknya berinvestasi di Jateng karena ada komitmen Ganjar. Upaya Ganjar tersebut dinilai terbukti mampu meningkatkan perekonomian Jateng.
“Ini adalah pusat investasi. Semua orang investasi di sini. Pertumbuhan industri di sini sangat berkembang pesat,” pungkasnya. (adm)