Gojek dan Tokopedia Resmi Merger Sebagai GoTo

ASAPENA – Dua aplikasi besar Gojek dan Tokopedia resmi merger dengan bendera baru bernama GoTo. Hal ini dikemukakan melaui unggahan video pada akun resmi Youtube masing platform.

GoTo Group telah memilih Andre Soelistyo dari Gojek untuk menjabat sebagai CEO dari Goup GoTo. Sementara Patrick Cao, presiden Tokopedia menjabat sebagai Presiden GoTo. Sedangkan Kevin Aluwi sebagai CEO Gojek dan Wiliam Tanuwijaya sebagai CEO Tokopedia. Nama GoTo sendiri diambil dari penggabungan nama masing-masing perusahaan.

Dengan mengusung tagline Go Far, Go Together, perusahaan ini digarapkan dapat mendorong kemajuan bangsa dengan visi dan misinya yang begitu kuat. Sekaligus melambangkan semangat gotong royong yang melandasi bergabungnya dua aplikasi raksasa di Indonesia ini.

Gojek dan Tokopedia merupakan platform yang sudah lebih dari satu dekade melayani masyarakat tidak hanya di Indonesia namun juga di Asia Tenggara dengan membuka peluang berkembangnya ekonomi digital bagi jutaan penggunanya.

Pada tahun 2015, kedua perusahaan ini untuk pertama kalinya bekerjasama untuk membangun layanan pengiriman e-commerce yang lebih baik.

Bergabungnya dua platform ini akan melahirkan sebuah entitasyang akan bergerak di bidang bisnis e-commerce, finance, transportasi, jasa pengiriman hingga logistik.

Manajemen GoTo mengungkapkan, bahwa dengan jangkauan jaringan layanan pengiriman yang luas dan cepat, one day delivery akan menjadi norma di indonesia.

Menurut data per Desember 2020, GoTo Group memiliki lebih dari 2 juta mitra driver di seluruh Indonesia. Ada 11 Juta lebih mitra usaha yang tergabung dengan 100 juta lebih pengguna aktif setiap bulannya. Hal ini memberikan setidaknya 2 persen kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia.

Total gross transaction value (GTV) merger kedua perusahaan ini diklaim mencapai nilai lebih dari USD 22 miliar atau setara dengan Rp. 314 triliun pada tahun 2020. Pihak GoTo juga menambahkan bahwa total transaksi pada tahun lalu mencapai lebih dari 1,8 miliar transaksi.

Kesepakatan merger ini pun turut didukung oleh Alibaba Group, Google, Facebook, Telkomsel, Temasek, Paypal, Astra International dan banyak lagi perusahaan besar multinasional yang bergerak di berbagai macam bidang. (ara)

Related Posts