ASAPENA – Fenomena Super Blood Moon atau Gerhana Bulan yang akan terjadi Rabu, tanggal 26 Mei 2021 besok merupakan salah satu momen yang bisa dibilang langka terjadi. Hal ini tentunya akan menjadi salah satu momen yang sangat menarik untuk diabadikan.
Untuk melakukan pemotretan terhadap objek yang jaraknya sangat jauh, tentunya diperlukan peralatan khusus dan persiapan ekstra. Namun meskipun demikian, khalayak umum pun masih tetap bisa mengabadikan momen ini. Meski tidak dibekali perlengkapan fotografi yang pro, pemotretan Super Blood Moon ini masih bisa dilakukan dengan menggunakan kamera ponsel.
Berikut tips yang perlu diperhatikan untuk bisa memotret Gerhana Bulan pada tanggal 26 Mei 2021 besok
1. Timing
Seperti disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Proses Gerhana Bulan dari awal hingga akhir akan memakan waktu selama 5 jam. Namun ada fase puncak Gerhana Bulan akan mencapai total adalah sekitar pada pukul 18.18 WIB atau 19.18.43 WITA, dan 20.18.43 WIT. Pastikan melakukan persiapan yang cukup agar momen utama ini tidak terlewat.
2. Lokasi
Pastikan lokasi yang digunakan untuk memotret adalah lokasi yang bisa melihat proses terjadinya gerhana. Fase puncak Gerhana Matahari ini bisa disaksikan di hampir seluruh bagian wilayah Indonesia. Hanya beberapa bagian di Sumatera yang tidak dapat melihatnya dengan jelas. Daerah tersebut meliputi Aceh, Sumatera Utara, dan Sebagian Sumatera Barat.
3. Persiapan
Karena proses pemotretan akan dilakukan menggunakan kamera ponsel, maka pastikan ponsel bekerja dengan baik. Periksa kapasitas penyimpanan dalam kondisi yang cukup. Karena akan terjadi sesi penjepretan yang entah akan sampai berapa image. Pastikan kondisi lensa dalam keadaan baik, tidak mengembun ataupun berdebu. Dan yang tidak kalah penting adalah kondisi baterai untuk memastikan ponsel tetap melnyala selama proses pemotretan.
4. Cari Tempat yang Minim Cahaya
Akan lebih baik untuk melakukan pemotretan Gerhana Bulan dari tempat yang sangat minim cahaya atau bahkan gelap. Hal ini untuk mengurangi distorsi cahaya yang mungkin akan mengganggu fokus pada lensa kamera.
4. Gunakan Mode Manual
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pemotretan harus menggunakan 3 aspek fotografi yaitu Penentuan aspek cahaya (aperture), kecepatan tangkapan gambar (shutter speed), serta sensifitas sensor (ISO). Pengaturan ketiga elemen tersebut biasanya bisa ditemukan pada mode manual/pro kamera ponsel. Atau bila masih kurang mendukung, bisa menggunakan aplikasi fotografi yang lebih lengkap yang bisa dinduh di GooglePlay atau AppStore.
5. Setting Resolusi Maksimal
Usahakan untuk memotret dengan menggunakan resolusi maksimal agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Hal ini juga dapat membantu saat proses pengeditan ketika dibutuhkan
6. Gunakan Alat Bantu
Untuk memotret objek dengan jarak yang sangat jauh, kamera diharuskan dalam keadaan stabil. Gunakan tripod agar tidak terjadi shake/blur saat penjepretan.
Selain tripod, tidak ada salahnya menggunakan aksesori lensa tambahan seperti lensa tele yang bisa dijepitkan pada kamera ponsel.
7. Cari Komposisi yang Menarik
Dalam proses pemotretan, tidak melulu harus hanya gambar bulannya saja yang menjadi incaran. Kombinasi komposisi dengan obyek di sekitar terkadang justru bisa menambah kepuasan pada saat pengambilan gambar. Contoh bisa memadukan dengan gunung untuk menambah nuansa dramatis. Apabila tidak memungkinkan, bisa juga menggunakan foreground pohon dan arsitektur di sekitar lokasi pemotretan.
Hal terakhir yang perlu diperhatikan saat pengambilan gambar adalah jangan mudah puas. Tuangkan ide-ide kreatif yang memungkinkan untuk menjadikan proses pemotretan jadi lebih menyenangkan. Dan yang tidak kalah penting, luangkan waktu sejenak untuk menikmatinya dengan mata kepala anda sendiri di sela sesi pemotretan. Lagipula fenomena ini merupakan alam yang sangat jarang terjadi. (ara)