Erupsi Gunung Merapi, BPPTKG: Awan Panas Masih Terus Berlanjut

ASAPENA – Erupsi Gunung Merapi yang kembali terjadi sejak Sabtu (11/3) lalu, masih terus berlanjut hingga Minggu (12/3) malam. Berdasarkan hasil pemantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, tercatat sudah mengeluarkan awan panas sebanyak 56 kali.

Melihat peristiwa yang sudah terjadi sejak dua hari lalu itu, BPPTKG memprediksi dari data seismik dan kegempaan, tumpahan awan panas masih akan terus terjadi beberapa hari ke depan. Kendati demikian, status gunung tersebut masih di level III atau siaga.

Berdasarkan data yang ada, tingkat kegempaan yang terjadi saat ini masih terhitung tinggi. Sebab gempa vulkanik dangkal terjadi tiga kali per hari dan gempa vulkanik dalam masih terjadi 60-70 kali per hari. Sedangkan gempa multifase ada 17 kejadian per hari.

“Masuk kategori tinggi,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso.

Menurutnya, jika awan panas guguran terjadi penurunan intensitas, maka berpeluang ke depan masih akan terjadi rentetan awan panas yang berulang. Untuk itu, dihimbau agar masyarakat menjauhi daerah rawan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Lontaran material awan panas membuat beberapa sungai berhulu Merapi kembali penuh. Apabila terjadi hujan lebat berpotensi bahaya lahar dingin akan semakin berlipat. Adapun jarak luncur awan panas tersebut, berdasarkan hasil pemantauan menggunakan drone mencapai 3,7 km ke arah Kali Bebeng.

“Jarak luncur mencapai 7 kilometer dari puncak gunung di alur Kali Bebeng, Krasak, Bedog,” kata dia.

Bahkan awan panas guguran Gunung Merapi tersebut juga berdampak ke beberapa kabupaten sekitar, seperti Boyolali, Magelang, hingga Wonosobo.

Kabupaten tersebut menerima kiriman hujan abu. Bahkan di Kabupaten Sleman, kawasan wisata dan penambangan pasir serta batu di kaki gunung Merapi telah ditutup sementara waktu. (adm)

Related Posts