ASAPENA.COM – Hasil survei Lembaga penelitian Indikator Politik Indonesia memaparkan survei terkait calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024 yang menyebutkan Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah unggul sebagai capres 2024.
Survei menunjukan Ganjar Pranowo mengungguli Prabowo Subianto Menteri Pertahanan dan Anies Baswedan Mantan Gubernur Jakarta.
Namun hasil survei indikator capres 2024 Indonesia tidak menunjukan hasil yang signifikan. Hal ini disampaikan oleh Burhanudin Muhtadi Direktur Ekeskutif Indikator Politik.
Meski Ganjar Pranowo unggul dibandingkan Prabowo dan Anies tetapi elektabilitas Ganjar tidak terlalu tinggi. Ketiga nama capres ini sama-sama kompetitif dimana perolehan survei Ganjar 36,8 persen, Prabowo 27,0 persen, dan Anies 26,8 persen.
Secara virtual dalam acara yang bertema ‘Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres 2024 Burhanuddin mengatakan,“Satu masa kompetensi elektoral akan menimbulkan ketidakpastian. Yang pertama tidak ada petahana dan kedua capres sangat kompeitif dan dominan”, Minggu (26/3/2023).
Tidak hanya capres, nama Erick Thohir Menteri BUMN juga muncul dalam hasil survei indikator politik sebagai Cawapres. Ia mendapat kepercayaan dan dukungan yang banyak dari masyarakat untuk bisa menjadi cawapres 2024.
Erick Thohir mengunggulia nama-nama cawapres yang lain dan mampu mendapat respon positif dari masyarakat.
Survei dilakukan selama dua periode dimana periode pertama dilakukan pada 9-16 Februari 2023 dengan 1.220 responden.
Dan yang kedua dilakukan pada 12-18 Maret 2023 dengan jumlah 800 responden. Hasil survei menunjukan ada sebanyak 95 persen tingkat kepercayaan dan 2,9 Margin of error.
Mulanya Prabowo Subianto diprediksi akan melemah dan jauh dari survei top three calon presiden (capres) 2024 namun sebaliknya justru berdasarkan hasil survei bulan ini nama Prabowo meroket tajam.
Meskipun Ganjar Pranowo mendapat predikat pertama sebagai Capres 2024 hasil survei Ganjar tetap mengalami kenaikan (stuck).
Sedangkan nama Anies Baswedan mantan Gubernur DKI Jakarta justru semakin menurun dalam hasil survei capres 2024. Walaupun sudah mendapat dukungan dari Partai Demokrat dab PKS namun rupanya hal tersebut tak merubah hasil survei capres sama sekali.
Burhanuddin menjelaskan bahwa nantinya dinamika penilaian akan terjadi sampai tiba waktunya pendaftaran capres 2024 mendatang di Komisi Pemilihan Umum. Baik Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan
Anies Baswedan susah untuk digantikan dengan kandidat lainnya. Eksistensi ketiganya sangat kuat dan memilliki basis geografis dan cukup terkenal di masyarakat.
Ganjar juga mendapatkan banjir dukungan sebagai calon presiden (capres) 2024 dari mayoritas pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Dari jumlah 23,5 persen elektabilitas pemilih PDI, sebanyak 61 persen menginginkan Ganjar sebagai capres 2024.
Puan Maharani yang menjadi Ketua PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPR RI sama sekali tidak mendapatkan dukungan untuk menjadi presiden. Ia bahkan kalah dengan Prabowo Subianto yang mendapat dukungan sebanyak 13,5 persen dari basis PDI Perjuangan.
Dukungan untuk Ganjar Pranowo Gubernur Jawa tengah juga datang dari pemilih Partai Perindo sebanyak 62,5 persen, PKB sebanyak 33,9 persen, serta dari PPP sebanyak 38,1 persen.
Dari penilian Indikator Politik Indonesia dan dukungan basis partai Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan dari basis PDI Perjuangan, PPP, Perindo yang hasilnya imbang dengan Prabowo.
Prabowo Subianto juga mendapat dukungan penuh dari Partai Gerindra sebanyak 53,6 persen dan PKB sebanyak 35,4 persen.
Dan yang terakhir, Anies Baswedan mendapat dukungan yang kuat sebanyak 61,4 persen dari PAN; 53,7 persen dari NasDem; 48,4 persen dari PKS; 38,1 persen dari Golkar; dan 23,0 persen dari Demokrat.
Hasil survei Lembaga penelitian Indikator Politik Indonesia ini sewaktu-waktu akan mengalami perubahan tak terduga tergantung bagaimana nantinya rekam jejak capres menjelang pendaftaran capres 2024.