ASAPENA– Sejak hantaman pandemi hampir dua tahun lalu, kini Jawa Tengah menggeliat. Ekonomi Jateng tumbuh positif di angka 5,66 persen.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersyukur atas capain itu.
“Alhamdulillah tumbuh 5,66 persen,” kata Ganjar, Senin, (9/8/2021.
Hanya saja pertumbuhan ekonomi di Jateng banyak didorong dari sisi konsumsi. Belanja pemerintah yang digas sesuai arahan Presiden Joko Widodo ternyata hasilnya sudah kelihatan.
Ganjar mengakui, masih banyak juga yang kena PHK, serapan tenaga kerjanya belum terlalu signifikan. Tapi pertumbuhan itu memperlihatkan sudah mulai membaik.
Ekonomi di masyarakat sudah mulai menggeliat.
Selain itu, semua Kabupaten/Kota, BUMN, BUMD dan dinas-dinas semuanya juga beraksi dengan gerakan belanja di masyarakat.
“Saya senang dikirimi gambar, mereka OPD di Kabupaten/Kota juga sudah banyak yang jajan. Beli punya masyarakat, jadi ekonomi masyarakat bergulir,” ujar Ganjar.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah merilis, pertumbuhan ekonomi Jateng kuartal kedua 2021 positif di angka 5,56 persen. Angka ini naik dibanding kuartal pertama 2021 yang masih minus -0,84 persen.
Pertumbuhan ekonomi Jateng didorong oleh berbagai sektor. Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi Jateng didorong hampir semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dari transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 85,43 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen yang mengalami kenaikan paling tinggi terjadi pada komponen ekspor sebesar 34,43 persen.
Selain itu, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib mencatat pertumbuhan tertinggi yakni 13,13 persen. Di sisi pengeluaran, seluruh komponen tumbuh positif dimana komponen pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan paling tinggi yakni 31,45 persen.
Lapangan Usaha Industri Pengolahan mendominasi struktur ekonomi Jawa Tengah pada Triwulan II-2021 dengan kontribusi sebesar 34,47 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dengan kontribusi sebesar 60,83 persen. (dea)