IKM Logam Purbalingga Berharap Ada Kepastian Pasar untuk Produk Motor Listrik
ASAPENA – Peluang industri motor listrik yang didorong Pemerintah Kabupaten Purbalingga nampaknya masih memiliki beberapa hambatan. Meski sudah ada rintisan produk motor listrik yang diperkenalkan pihak ketiga, yakni Founder Rainbow Motobuilder, beberapa waktu lalu. Agaknya masih belum menjadi angin segar bagi para pelaku IKM di Kabupaten Purbalingga.
Perwakilan IKM logam Purbalingga, Kusumo Purwanto mengatakan saat ini para pelaku IKM logam di Purbalingga masih dilema untuk mengembangkan produk motor listrik tersebut. Di satu sisi, industri ini sangat berpeluang dan memiliki prospek cerah ke depannya. Namun di sisi lain, ketidakpastian pasar serta keterbatasan peralatan menjadi salah satu hal yang pertimbangkan para pelaku IKM untuk melangkah.
“Kami berharap UPTD Logam bisa menjadi pusat bisnis, jangan hanya memperkenalkan tetapi menjadi moderator dan juga fasilitator dengan industri besar untuk menyalurkan produk IKM,” katanya yang juga pemilik Ar Rayyan Plating pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Strategi Pengembangan Sentra IKM Alat Angkut di Purbalingga di Braling Grand Hotel Purbalingga, Sabtu (3/9) lalu.
Sementara itu, Direktur Industri Kecil Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut (IKM LMEA) Kementerian Perindustrian Dini Hanggandari mengatakan, IKM Alat Angkut Purbalingga mampu memberikan sumbangsih penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah.
“Tidak hanya itu mereka juga berperan dalam perkembangan industri nasional,” katanya.
Dia menjelaskan, dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa kebijakan yang sifatnya strategis dalam pembangunan potensi wilayah adalah kebijakan pengembangan ekonomi lokal.
“Hal ini dapat diwujudkan salah satunya melalui pengembangan sentra IKM, kegiatan pembangunan infrastruktur dan pendukung di lingkungan sentra IKM akan menjadi katalis bagi perkembangan IKM kawasan,” jelasnya.
“Kami berharap melalui FGD ini bisa dicapai solusi kolaboratif bagi perkembangan sentra kedepan. Sehingga IKM dapat mewujudkan produktivitasnya dan dapat meraih pasar-pasar baru di sektor industri otomotif,” tambahnya.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Purbalingga, Agus Winarno mengatakan, sejak tahun 2020 ekonomi Purbalingga sudah mengarah menjadi daerah industri.
“Oleh karena itu apa yang sudah dilakukan oleh masyarakat Purbalingga, dengan adanya industri knalpot maka untuk bisa meningkat menjadi Industri komponen alat angkut tidaklah terlalu sulit untuk dikembangkan, akan menjadi kesinambungan dari industri knalpot yang sudah ada di Purbalingga” katanya.
Sebelumnya diketahui, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM juga berharap Desember 2022 mendatang, Purbalingga sudah bisa memamerkan motor listrik rintisan asli Kabupaten Purbalingga. Sehingga bisa menjadi kabupaten yang semakin memiliki daya saing untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi bahan bakar yang membahayakan. (rin)