ASAPENA – Tim UNCDF (United Nations Capital Development Fund) atau Badan Pendanaan Pembangunan PBB beberapa waktu lalu datang ke Banyumas.
Mereka mengagumi apa yang sudah dilakukan oleh Banyumas. Terutama adalah soal pengelolaan sampah di Banyumas. Bupati Banyumas ir Achmad Husein langsung menemui perwakilan dari PBB tersebut.
Banyumas diketahui adalah daerah yang didukung oleh UNCDF untuk menjadi kandidat pengembangan Smart Green City. Tentu, dalam perjumpaan tersebut, Tim dari UNCDF dan Pemkab Banyumas berdiskusi terkait dengan program-program di Banyumas.
Selama di Banyumas, Tim dari UNCDF mengunjungi beberapa lokasi. Seperti di area belakang Rumah Dinas Bupati Banyumas yang sudah terpasang paving dari limbah sampah plastik.
Kemudian juga berkunjung ke TPST Kedungrandu dan TPA BLE Kalibagor untuk melihat langsung proses pengelolaan sampah di sana.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas, Junaidi mengatakan tim dari UNCDF datang ke Banyumas sebagai tindak lanjut dari pertemuan UNCDF di Bangkok yang saat itu mengundang Bupati Banyumas Achmad Husein.
“Banyumas telah dipilih menjadi pilot project ASEAN Smart Green City oleh KLHK,” kata dia.
Atas terpilihnya Banyumas sebagai pilot project Smart Green ASEAN Cities (SGAC) tersebut, Bupati Banyumas Achmad Husein mengungkapkan rasa terimakasihnya.
“Tentunya kesempatan ini akan kami maksimalkan, ang nantina akan berdampak pada upaya pembangunan berkelanjutan di Banyumas. Khususnya soal pengeolaan sampah,” katanya.
Disisi lain, Advisor UNCDF Fakri Karim mengatakan jika kedatangan timnya adalah upaya untuk melihat dan berdiskusi secara langsung terkait dengan pengelolaan sampah di Banyumas.
Selain itu, pihaknya juga menyinggung soal dukungan pendanaan bagi daerah yang dipilih sebagai pilot project Smart Green ASEAN Cities (SGAC).
“Ini agar kami mendapat pengetahuan dan pemahaman yang komprehensif soal kesiapan Banyumas yang dinilai berhasil mengelola sampah,” tuturnya.
Sebagai informasi, Smart green Asean cities adalah program yang mendukung implementasi dan pencapaian kota-kota berwawasan lingkungan di Asia Tenggara yang telah menjadi prioritas ASEAN.
Program yang didanai oleh Uni Eropa ini mendukung negara anggota ASEAN di tingkat kota, regional dan nasional untuk menangani lingkungan perkotaan. (lis)