ASAPENA – Grup band asal Yogyakarta, The Rain, segera merilis album studio ketujuhnya di tahun 2021 ini. Album terakhir yang dirilis band yang digawangi oleh Indra Prasta dkk ini bertajuk “Jabat Erat” yakni pada tahun 2016. Meski begitu, band yang lahir pada tahun 2000-an ini masih eksis berkarya melalui single-single hits.
Karya terbaru mereka lahir di tahun 2019, yang merupakan trilogi single Kisah Jono dan Mira. Yakni Rencana Berbahaya (single, 2018), Upaya Maksimal (single, 2019), dan Ujung Pertemuan (single, 2019).
“Saya tulis (Rencana Berbahaya) waktu lagi mentok-mentokya bikin lagu. Waktu itu saya dalam masa nggak produktif nulis lagu, The Rain lagi kenceng manggung, ide seret. Akhirnya saya habiskan waktu tiap malam di taman deket rumah. Cepet prosesnya, penggarapannya cepet, aransemennya paling lama,” terang Indra Prasta.
Sempat vakum di era pandemi ini, The Rain kembali mengejutkan para Rainkeepers dengan unggahan di akun instagram, yang menyebut mereka tengah melakukan persiapan untuk merilis album ketujuhnya.
Beberapa bocoran lagu yang bakal hadir di album ketujuh The Rainb nantinya juga sudah mulai diblow up. Diantaranya “Aku Siap”, “Halaman Berbeda”, “Salam dari Ibumu”, dan “Di Perantauan”.
“Menuju album ke-7. Sudah hampir 5 tahun sejak The Rain merilis album studio. Segera bertemu kembali lewat karya,” ujar The Rain di akun resminya.
Bahkan di sela-sela penggarapan album ketujuh, Indra Prasta bersama Iwan Tanda (gitar), Aang Anggoro (drum), dan Ipul Basri (bass), menyempatkan diri memenuhi sejumlah tantangan dari Rainkeepers.
Seperti kita ketahui, The Rain menjadi salah satu band Indonesia yang konsisten berkarya dengan lirik-lirik yang dalam. Tak hanya itu, lagu-lagunya pun mudah diingat dan sesuai di telinga lintas generasi.
Bahkan beberapa tahun terakhir ini, The Rain juga eksis di kanal youtube, terutama dalam penggarapan single bertajuk trilogi 18 November. Dalam hal itu, The Rain menjadi band pertama di Indonesia yang merilis single baru pada tanggal dan bulan yang sama selama tiga tahun berturut-turut. Sejak 2013 hingga 2015, The Rain merilis sebuah single baru pada setiap tanggal 18 November.
Single kolaborasi bersama Endank Soekamti berjudul Terlatih Patah Hati dirilis pada 18 November 2013. Tepat setahun setelahnya, The Rain merilis single Gagal Bersembunyi. Dan pada 18 November 2015, The Rain merilis single Penawar Letih sebagai penutup trilogi tersebut. Ketiga lagu tersebut akhirnya dirilis dalam format fisik lewat album Jabat Erat pada 10 September 2016.
Sejauh ini, The Rain sudah memiliki enam album studio sejak tahun 2003 lalu, yakni Hujan Kali Ini (2003), Senandung Kala Hujan (2005), Serenade (2007), Perjalanan Tak Tergantikan (2009), Jingga Senja dan Deru Hujan (2012) dan Jabat Erat (2016).
Selain enam album studio, mereka juga merilis sebuah komik banyolan berjudul Komik Cihuy Anak Band pada pertengahan 2010, disusul dengan novel The Almost Brothers pada 2011. Pada 31 Desember 2012, The Rain merilis box set THE RAIN 2000 – 2012 yang merupakan rekam jejak perjalanan mereka sejak cikal bakal The Rain dimulai pada tahun 2000 hingga dirilisnya album kelima pada tahun 2012. Di dalam box set ini juga terdapat booklet berisi foto-foto The Rain yang belum dipublikasikan sebelumnya.
Patut dinanti bagaimana karya-karya The Rain di album ketujuh nanti. Tentunya hits-hits The Rain bakal kembali meredakan dahaga para Rainkeepers. (rin)