ASAPENA – Kabar baik bagi masyarakat, khususnya di Jawa Tengah. Sebab tahun ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelontorkan dana sebesar Rp 437 miliar untuk program penyelenggaraan atau perbaikan jalan.
Program yang digawangi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Jateng ini, dikerjakan dengan sistem rehabilitasi, pemeliharaan dan rekonstruksi jalan.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, program ini untuk memberikan kemudahan masyarakat di jalan. Dalam program ini, pemprov akan melakukan pemeliharaan rutin sesuai Permen Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Terkait rehabilitasi, pemprov akan melakukan pemeliharaan berkala, dengan cara penanganan dan pencegahan kerusakan yang lebih luas.
Di sisi lain, rekonstruksi jalan berupa peningkatan struktur yang dapat meningkatkan kemampuan ruas jalan dalam kondisi rusak berat agar bagian jalan tersebut mempunyai kondisi lebih baik kembali sesuai umur rencana yang telah ditetapkan.
“Ini yang coba kita atur biar lebih termanage. Mungkin tidak bisa secepat yang diharapkan, tapi kita menunjukkan bagaimana improvement atas komplain masyarakat betul-betul dilakukan,” ujar Ganjar, Selasa (7/3/2023).
Pernyataan tersebut disampaikan saat mengecek perbaikan ruas Jalan Raya Kudus-Pati di Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.
Lebih lanjut, Ganjar mengungkapkan di tahun 2023, Pemprov Jateng akan melakukan pemeliharaan jalan sepanjang 2,404.741 kilometer (km). Adapun pemeliharaan jalan terbagi di sembilan Balai Pengelolaan Jalan (BPJ).
Diantaranya, BPJ Tegal meliputi ruas Bumiayu-Sirampog sepanjang 0,30 km dengan anggaran Rp 3,5 miliar, Jalan Bumiayu-Salem sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Morongso-Tuwel-Sirampog sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar.
Kemudian, rehab jembatan Cigareng dengan anggaran Rp 2 miliar dan ruas Bandungsari-Pananggapan sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar.
Kedua BPJ Cilacap meliputi ruas Sidareja-Cukangleuleus sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar, Purbalingga-Bobotsari-Jalan Sungkono sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar, dan Bobotsari-Belik sepanjang 2,5 km dengan anggaran Rp 4 miliar.
Kemudian, ruas rehab dinding penahan tanah Cilopadang-Salem sepanjang 100 meter (m) dengan anggaran Rp 1 miliar dan ruas Kaliori-Patikraja seppanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar.
Ketiga BPJ Magelang dengan rehabilitasi jalan di ruas Bener-Maron-Purworejo sepanjang 5 km dengan anggaran Rp 8 miliar, Magelang-Ngablak sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, dan Kutoarjo-Bruno sepanjang 3 km dengan anggaran Rp 3,8 miliar.
“Harus ada tim yang mengatur lalu lintas, ketika tim teknis sedang mengerjakan jalan. Sehingga tidak terjadi komplain dan keselamatan kerjanya juga terjaga,” peasannya.
Kemudian berikutnya, BPJ Pekalongan rehab Jembatan Welo Panjang sepanjang 60 m dengan anggaran Rp 2 miliar, serta ruas Jalan Batang-Wonotunggal-Surjo sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 2 miliar dan ruas Moga-Morongso sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar.
Berikutnya akan dilakukan pemeliharaan di Wonosobo pada ruas Wanayasa-Kalibening sepanjang 2,3 m dengan anggaran Rp 3 miliar.
Ganjar mengungkapkan Pemprov Jateng juga akan melalukan pemeliharaan jalan untuk BPJ Semarang meliputi ruas Semarang-Godong (rehabilitasi drainase) sepanjang 0,05 km dengan anggaran Rp 1 miliar, Weleri-Patean sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, dan Cangkiran-Boja-Sukorejo sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar.
Kemudian ada perbaikan jalan di ruas Gubug-Kapung-Kedungjati sepanjang 0,10 km dan (rehab dinding penahan tanah) tinggi 25 m dengan anggaran Rp 3 miliar, dan Singget-Doplang-Cepu (rehabilitasi Jembatan Wulung II) sepanjang 40 m dengan anggaran Rp 1 miliar. Ada pula BPJ Purwodadi terdiri atas ruas Purwodadi-Klambu sepanjang 0,5 km (perbaikan beton) dengan anggaran Rp 2 miliar.
Di BPJ Surakarta, ada perbaikan ruas Karanganyar-Jatipuro sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Ngadirejo-Jatipuro sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, dan Wonogiri-Manyaran-Blimbing sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar.
Kemudian, rehabilitasi dinding penahan tanah Boyolali-Selo-Jrakah sepanjang 0,03 km dengan anggaran Rp 1,5 miliar dan perbaikan pada ruas jalan Wuryantoro-Pracimantoro sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar.
Di BPJ Pati meliputi Jepara-Keling sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar, Todanan-Ngawen sepanjang 1 km dengan anggaran Rp7,7 miliar, jembatan Ganepo Sragen sepanjang 50 m dengan anggaran Rp 2 miliar, dan Juwana-Todanan sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar.
Kemudian, ada rekonstruksi jalan Demak-Godong panjang 1 km dengan anggaran Rp 8 miliar dan jalan Ngadirojo-Giriwoyo panjang 1 km dengan anggaran Rp 7,7 miliar.
Untuk wilayah barat, akan dilakukan pemeliharan pada ruas Bandungsari-Salem 1 panjang km dengan anggaran Rp 6,2 miliar dan jalan Kutoarjo-Ketawang panjang 1,1 km dengan anggaran Rp 8,1 miliar.
Lalu ada ruas Kersana-Bandungsari panjang 1 km dengan anggaran Rp 4 miliar, Buntu-Kroya-Slarang panjang 1 km dengan anggaran Rp 8 miliar dan jalan Parakan-Patean panjang 1 km dengan anggaran Rp 3,7 miliar.
Seperti diketahui, dana perbaikan jalan di Jateng tidak hanya berasal dari anggaran APBD Provinsi Jateng, melainkan menggunakan program Program Hibah Jalan Daerah (PHJD) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). (adm)