ASAPENA.COM – Harga emas mencapai level tertinggi pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), berbalik dari kerugian sebelumnya karena krisis perbankan dan memicu pembelian aset-aset aman (save heaven), serta didorong oleh dolar AS yang rendah.
Divisi Comex New York Exchange dengan kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April, melonjak sebesar 50,50 dolar AS atau setara 2,63 persen lalu ditutup pada 1.973,50 dolar AS per ounce, setelah dijual sekarang mencapai level tertinggi dengan nilai 1.980,60 dolar AS dan terendah 1.922,30 dolar AS.
Emas berjangka senilai 8,30 dolar AS atau 0,43 persen jatuh, hingga menjadi 1.923,00 dolar AS Kamis (16/3/2023), sempat naik pada 20,40 dolar AS atau 1,07 persen menjadi 1.931,30 dolar AS pada Rabu (15/3/2023), dan sempat turun dari 5,60 dolar AS atau 0,29 persen menjadi 1.910,90 dolar AS pada Selasa (14/3/2023).
Minggu ini, emas bulan April melambung sebesar 106,30 dolar AS atau 5,7 persen.
Krisis perbankan global terus meresahkan investor untuk beralih ke aset safe-heaven emas. Selain itu emas juga diuntungkan dari sisi spekulasi pasar bahwa Federal Reserve mungkin akan mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya setelah adanya satu kenaikan lagi bunga 25 basis poin pada pertemuan minggu depan.
Indeks dolas AS meredam karena spekulasi pelambatan laju kenaikan suku bunga Fed pada Jumat (17/13/2023).
Pengukuran greenback terhadap enam mata uang utama lainnya oleh Indeks dolar, mampu menurunkan dari 0,67 persen menjadi 103,7153 memberi dukungan terhadap emas.
“Kembalinya kecemasan pada bank membuat emas naik tajam,” ujar Ed Moya, analis dalam platform perdagangan daring OANDA, dikutip dari Xinhua.
“Tampaknya berbagai ekspektasi sebagian besar akan positif emas, banyak investor emas melihat resiko makro jangka pendek dan.”
Emas juga semakin didukung emas menurut data ekonomi yang dirilis pada Jumat (17/3/2023). Federal Reserve memberitahukan bahwa produksi industri AS tidak berubah pada Februari, jauh dari ekspektasi pasar untuk kenaikan 0,2 persen.
Kondisi awal indeks sentimen konsumen Universitas Michigan turun dari 67 pada Februari menjadi 63,4 pada Maret, pertama dalam empat bulan. Ekonom memperkirakan bahwa indeks akan tetap dan tidak berubah dari Februari.
“Gila-gilaan emas reli, hari ini menunjukan lebih banyak orang beralih ke emas untuk berlindung dan menyimpan nilai karena adanya krisis perbankan yang terus tumbuh dan menyebar,” ujar Dixit, Kepala Strategi Teknis di SKCharting.
Dixit juga menambahkan,“Mulai saat ini, selama harga emas bertahan diatas 1.960 dolar AS, kita bisa menyaksikan kelanjutan momentum yang mencapai batas psikologis 2.000 dolar AS.”
Untuk loga mulia lainnya, perak dipengiriman Mei terdongkrak 77 sen atau 3,55 persen, dan ditutup pada 22,462 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April bertambah 1,50 dolar AS atau 0,15 persen, menetap hingga menjadi 978,60 dolar AS per ounce.
Harga emas dalam minggu ini memang fluktuatif mengalami naik turun setiap harinya. Mulanya pada akhir Kamis (Jumat pagi WIB) harga emas mengalami kemerosotan dari level tertinggi di 6 minggu. Ketidakpastian atas kebijakan moneter membuat daya tarik safe heaven logam kuning masih tinggi.
Rasa khawatir mengenai krisis sistem perbankan diperkirakan muncul kembali menurut para analis pasar. Efek domino akan jatuh diantara bank-bank AS dan Eropa memicu reli tajam harga emas pada minggu ini, karena investor lebih memilih safe heaven tradisional dalam menghadapi krisis ekonomi global. Ketidakpastian atas kebijakan moneter AS juga memicu dolar menguat.