ASAPENA.COM – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Atau BNI akan kembali membeli (buyback) saham perseron dengan nominal tinggi sebanyak 10 persen dari modal yang disetor atau setara dengan Rp 905 miliar.
Saham yang kembali dibeli oleh BNI sudah tercatat dan dikeluarkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu akan dirampungkan paling lambat 18 bulan sejak Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 2022, yang menyetujui pelaksanaan buyback.
Dalam keterangan Resmi Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini mengatakan, perseroan siapkan buyback untuk mengimbangi jual dipasar saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang berfluktuasi, Jakarta, Jumat.
Novita Direktur Finance BNI Mengatakan,“Rencana pembelian kembali (buyback) dimaksudkan untuk memberikan keyakinan kepada investor bahwa perseroan memiliki optimisme tinggi terhadap fundamental yang terus membaik, sehingga harga saham berpotensi naik,” ujar Novita.
Ia juga menyebutkan valuasi saham perseroan (price to book value) per 13 Maret 2023 tercatat sebanyak 1,23 kali atau dibawah rata-rata 10 tahun sebanyak 1,4 kali.
Pada tahun sebelumnya, harga saham BNI pada akhir 2022 tercatat meningkat 36,7 persen dibanding periode sama ditahun sebelumnya (year-on-year/yoy) atau lebih tinggi dari peningkatan harga saham LQ-45 sebanyak 0,7 persen.
Pertumbuhan tersebut terlepas dari IHSG yang bergerak secara fluktuatif pada tahun 2022 dan diwarnai dinamika kondisi geopolitik, harga komoditasm dan harga kebijakan moneter bank sentral dunia dalam penyesuaian suku bunga.
BNI juga memiliki komitmen untuk terus mencetak profitabilitas yang sehat serta berkelanjutan sehingga mampu memberikan nilai yang optimal untuk seluruh pihak yang berkepentingan, terutama pemegang saham.
Meski kondisi ekonomi global masih penuh tantangan pada tahun ini, emiten dengan kode saham BBNI yakin dan optimis kondisi ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara-negara lain.