Libur lebaran telah tiba, namun kondisi Pandemi Covid-19 yang masih belum mereda. Akses keluar rumah menjadi terbatas. Psikolog anak dan keluarga dari LPT Universitas Indonesia Mira Damayanti Amir menjelaskan pentingnya bagi orang tua, untuk meluangkan waktu bermain dan berinteraksi dengan anak.
Meurut Mira, hal ini penting untuk menjalin hubungan orang tua dan anak, serta memperpendek jarak di antara keduanya.
“Terutama jika terjadi penolakan yang berulang dari orang tua tentu mengakibatkan kekecewaan bagi anak. Ketia kekecewaan ini sudah muncul maka anak cenderung tidak akan percaya bahkan tidak menghargainya,” kata Mira seperti yang dikutip pada Leisure republika.co.id, Selasa (18/5/2021).
Data Balitbang dan Pembukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menunjukan sebanyak dua pertiga (sekitar 66,7 persen) pendampingan anak di Indonesia masih dominan dilakukan oleh kaum perempuan.
Orang tua bias tetap berinteraksi dengan cara berdiskusi dengan anak. Ketika anak meminta waktu untuk bersama, maka orang tua sebaiknya berupaya untuk memenuhinya.
Tentukan kapan orang tua siap. Contohnya, ketika anak meminta waktu untuk bermain, orang tua bias meminta anak untuk memberikan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu.
Orang tua harus mampu berdiskusi dengan anak sehingga anak akan mengerti. Pentingnya komunikasi dua arah dengan anak tentunya akan menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua pihak.
Hal sederhana namun berdampak cukup besar yaitu dengan sentuhan dari orang tua. Seperti misalnya, ketika sudah selesai bekerja tetapi anak sudah tetlelap maka lepaskanlah dengan sekedar memeluk saat dia tertidur.
Serta usahakan kebiasaan ini dilakukan secara terus menerus oleh kedua orang tua sehingga anak tetap merasa diperhatikan. Selanjutnya orang tua harus mampu beraktivitas motoric dengan anak.
Caranya orang tua bias menghabiskan waktu dengan anak beraktivitas fisik seperti olahraga atau permainan luar ruangan. (rli)