ASAPENA – Orang tua umumnya akan merasakan senang jika buah hatinya tidak mengompol atau pipis. Namun perlu diwaspadai, bisa jadi itu menjadi gejala awal anak mengalami gagal ginjal akut.
Seperti diketahui, saat ini penyakit gagal ginjal akut tersebut telah merenggut sedikitnya 157 anak di Indonesia. Untuk itu orang tua perlu mengantisipasi beberapa gejala gagal ginjal akut yang muncul pada anak.
Mohammad Syahril, Juru Bicara Kementerian Kesehatan mengatakan, ciri khas gagal ginjal akut ada pada urine. Namun sebelum muncul permasalahan pada urine, orang tua perlu mewaspadai gejala lain yang terlihat lebih awal. Gejala-gejala awal ini umumnya terjadi pada hari pertama hingga kelima setelah paparan.
“Jadi sebelum muncul gejala khas yang kencing berkurang, akan muncul gejala awal. Biasanya terjadi 1-5 hari,” kata Syahril saat konferensi pers secara daring, Kamis (27/10).
Perlu diketahui, dalam kondisi sehat, seorang anak umumnya akan buang air kecil 5-6 kali dalam satu hari. Jika kurang dari itu, maka orang tua perlu waspada.
Diimbau para orang tua agar lebih memperhatikan kondisi kesehatan anaknya. Segera bawa anak ke rumah sakit jika gejala awal telah muncul. Jangan menunggu gejala lanjutan, seperti berkurangnya frekuensi berkemih.
“Pastikan kondisinya, sejak awal muncul segera bawa ke fasilitas kesehatan. Hal ini agar penanganan bisa lebih cepat,” kata dia.
Sebagaimana diketahui, ancaman gagal ginjal akut masih terus menghantui anak-anak di Indonesia. Berdasarkan catatan Kemenkes, hingga Rabu (26/10), sebanyak 269 anak terserang gagal ginjal akut. Sebanyak 157 di antaranya meninggal dunia.
Dalam istilah medis, kondisi ini juga dikenal dengan gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA). Kondisi ini terjadi saat fungsi ginjal menurun secara cepat dan mendadak.
Sampai saat ini, hasil penelusuran menunjukkan senyawa etilen glikol (EG) dan diatilen glikol (DEG) diduga kuat sebagai penyebab gagal ginjal akut. Maka waspadalah dan lebih perhatikan kebiasan si buah hati. (adm)