ASAPENA – Kota Pelajar bakal ambil sikap untuk mengunci wilayahnya. Masih soal covid-19 yang belum juga tertangani. Ini membuat Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bakal lakukan lockdown.
“Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini sudah mengatur hingga bawah, RT/RW. Kalau realitasnya masih seperti ini mau apa lagi, ya lockdown,” katanya.
Berdasarkan data dari Dinkes DIY, tercatat ada 592 kasus pada hari Jumat (18/6/2021), penambahan 595 kasus pada Kamis (17/6/2021). Sedangkan pada Rabu (16/6/2021) yaitu 534 kasus.
Opsi ini, menurut Sultan diambil karena mempertimbangkan beberapa hal. Salah satunya yaitu ketersediaan bed atau tempat tidur di RS yang semakin penuh.
Bed Occupancy Rate (BOR) semestinya yaitu 36 persen, namun kini mencapai 75 persen.
Namun begitu, Sultan mengatakan, agar warga tidak boleh asal isolasi mandiri di rumah. Perlu ada standarisasinya. Misal saja, perlu ada toilet yang terpisah dengan keluarganya.
“Kalau tidak, satu kena positif satu keluarga kena semua,” ujarnya.
Ia melihat bahwa tingginya kasus positif covid tak terlepas dari kedisiplinan dari masyarakat.
Sementara itu, rencana Sultan untuk lockdown juga mendapat dukungan dari Ketua DPRD DIY Nuryadi. Ia menilai, Lockdown menjadi langkah tepat untuk menekan angka penyebaran covid-19.
“Kami dukung langkah Sri Sultan Hamengku Buwono,” tandasnya. (lis)