ASAPENA – Kabar baik bagi para Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sebab pada Ramadan kali ini, pemerintah telah menyalurkan bantuan sosial (Bansos) berupa bahan pangan seperti telur, daging hingga beras.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menuturkan, bansos tersebut telah disalurkan sejak awal April, yakni berupa beras. Sedangkan bantuan pangan seperti telur dan daging ayam, rencana akan disalurkan mulai pekan ini.
“Beras sudah disalurkan. Sedangkan untuk telur hanya bagi keluarga yang berisiko stunting atau gizi buruk. Kita berharap (disalurkan) minggu kedua atau minggu ketiga bulan ini bisa jalan,” ujarnya.
Menurutnya, penerima bansos beras dengan penerima bansos telur dan daging ayam berbeda. Karena bansos beras diberikan kepada penerima yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Sedangkan telur dan daging ayam diberikan untuk masyarakat yang terdata di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
“Untuk telur dan daging penerimanya dari data BKKBN, karena memang tujuannya untuk pengentasan stunting,” kata Arief.
Para penerima, lanjut Arief, akan mendapatkan 1 pak berisi 10 butir telur dan 1 kilogram daging ayam. Adapun jumlah KPM yang mendapat bansos pangan tersebut, sebanyak 1,4 juta keluarga.
“Kita sedang kerjakan regulasinya, setelah selesai, mudah-mudahan pekan ini atau besok bisa berjalan,” ujar dia.
Adapun bansos beras yang telah disalurkan sebelumnya, pemerintah telah menyalurkan melalui Bulog kepada 21,3 juta KPM.
Masing-masing KPM menerima 10 kilogram beras sejak Maret lalu dan akan berakhir hingga Mei mendatang. Sehingga masing-masing KPM total akan menerima sebanyak 30 kilogram beras.
Arief melanjutkan, Bulog telah dipercaya menyalurkan bansos pangan pada tahun 2023 ini. Hal ini karena Bulog dinilai telah mampu menjalankan sejumlah program Pemerintah. Disamping itu, Bulog juga telah bertransformasi menghasilkan produk-produk yang lebih berkualitas.
“Bantuan ini diharapkan bisa segera dirasakan masyarakat. Disamping itu, program tersebut juga diharapkan bisa mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan menjelang Lebaran,” harapnya.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menambahkan. Pihaknya telah mengagendakan penyaluran bansos pangan tersebut disalurkan secara bertahap selama tiga bulan, sejak Maret lalu.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengalokasikan anggaran APBN sebesar Rp 7,8 triliun untuk bansos pangan pada Ramadan tahun ini.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, volatile food yakni harga beras dan kebutuhan pangan lainnya yang diprediksi naik menjelang Ramadan harus diwaspadai untuk mengendalikan laju inflasi.
“Tujuannya agar masyarakat tidak terdampak inflasi dan petani serta peternak bisa lebih sejahtera,” harapnya. (adm)