ASAPENA.COM – Ada jalur alternatif di Jawa Tengah yang disarankan untuk dilalui para pemudik saat pulang kampung. Seperti yang kita tahu bahwa setiap musim lebaran banyak masyarakat yang mudik kekampung halaman dan mayoritas tujuannya menuju Jawa Tengah.
Setiap tahunnya Kepolisian selalu menyiapkan jalur alternatif yang dapat dilalui pemudik untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan kendaraan.
Jalur alternatif di Jawa Tengah yang bisa dilalui pemudik yakni Jalur Pantai Utara (Pantura), Jalur Pantai Selatan (Pansela), serta Jalur arteri.
Ketiga jalur tersebut menjadi alternatif pemudik untuk bisa pulang kampung. Namun jalur yang paling sering digunakan atau dilalui pemudik adalah Jalur Pantura.
Meskipun pemerintah telah menyiapkan akses lima jalur yakni jalur tol trans Jawa, jalur pansela (pantai selatan), jalur pantura (pantai utara), jalur selatan, dan jalur tengah. Meski begitu, setiap jalur memiliki kendala dan kemacetan yang berbeda-beda.
Tetapi Jalur Pantura nampaknya masih menjadi akses favorit bagi pemudik. Tak jarang baik pengguna motor maupun mobil lebih menyukai rute jalur pantura untuk bisa menuju kampung halaman.
Seringkali jalur pantura dijadikan alternatif para pemudik karena akses jalannya menghubungkan 5 provinsi yakni Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sehingga setiap tahunnya kepadatan kendaraan dijalur pantura tak dapat dihindarkan oleh pemudik.
Karena jalurnya yang mampu menjangkau lima provinsi, bagi pemudik yang ingin memilih jalur pantura sebagai opsi jalur mudik maka rute yang akan dilewati adalah sebagai berikut.
Diawali dari Jakarta – Cilegon – Tangerang – Bekasi – Karawang – Cikampek – Subang – Indramayu- Cirebon – Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang. Selanjutnya dari Batang dilanjutkan hingga Kendal – Semarang – Demak – Kudus – Pati – Rembang – Tuban – Lamongan – Gresik – Surabaya – Sidoarjo – Pasuruan – Probolinggo – Situbondo dan teralkhir Banyuwangi.
Jalur pantura memudahkan pemudik untuk menjangkau banyak kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pemudik yang paling mendominasi tujuan mudik adalah Provinsi Jawa Tengah sebagaimana perkiraan dari Kemenhub bahwa jumlah pemudik yang menuju Jawa Tengah mencapai 33 juta penduduk.
Selain itu jalur pantura menjadi alasan pemudik untuk melewatinya ketika ruas tol Cipali mengalami kemacetan yang parah. Ruas tol Cipali yang menjadi akses jalur mudik dari Jakarta menuju Pulau Jawa seringkali mengalami kepadatan kendaraan selama berjam-jam sehingga pilihan terakhir pemudik untuk pulang kampung yakni melalui jalur pantura.
Pemudik juga memiliki alasan lain untuk melewati jalur pantura, yakni karena jalur pantai utara dinilai lebih aman terutama bagi pemotor. Seperti yang kita tahu, bahwa jalur tol membahayakan pemudik motor sehingga jalur pantai utara lah yang menjadi pilihan pemudik.
Kedua, kota tujuan pemudik lebih dekat jangkauannya dengan jalur pantura. Pantai utara menjadi jalur tercepat bagi pemudik untuk sampai kekampung halaman tepat waktu.
Ketiga, jalur pantura lebih cepat aksesnya dibandingkan jalur pansela (pantai selatan). Cakupan banyak provinsi yang dilalui di jalur pantura memudahkan pemudik untuk bisa sampai tujuan dalam waktu lebih singkat.
Dan terakhir, alasan pemudik memilih jalur pantura yakni karena jalur lain yakni pantai selatan (pansela) kurang siap untuk dilalui kendaraan. Beberapa jalan di pantai selatan mengalami kerusakan dan tergolong sempit sehingga lebih mudah terjadi kemacetan.
Tak hanya itu, beberapa titik mengalami kerusakan penerangan jalan sehingga cukup berbahaya jika dilalui kendaraan saat malam hari.
Namun meski jalur pantura tergolong lebih aman, pemudik tetap waspada dan berhati-hati saat mengemudikan kendaraanya.
Musibah atau kecelakaan bisa saja terjadi dan menimpa siapapun. Sehingga pastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat serta kendaraan yang akan digunakan untuk mudik dalam keadaan siap dikendarai untuk perjalanan jauh.