ASAPENA – Menjadi tuan rumah G20, Indonesia mempunyai kesempatan untuk menyuarakan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kepada sejumlah negara peserta. Upaya ini tentu guna mendukung UMKM merambah ke pasar international.
Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Eddy Misero menyampaikan, pertumbuhan ekonomi sebuah negara salah satunya dilihat dari kesejahteraan para pelaku UMKM di negara tersebut. Sebab, UMKM memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan ekonomi suatu negara.
Seperti di Indonesia, misalnya, data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan UMKM memiliki kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia. UMKM menyumbang 60 persen dari total ekonomi nasional dan 97 persen dari sisi penciptaan dan penyerapan kesempatan kerja.
“Harus ada keberpihakan terhadap UMKM secara total. Itu juga harus menjadi concern seluruh negara anggota G20,” ungkap Eddy, Senin (4/7).
Salah satu wujud keberpihakan negara G20 terhadap para pelaku UMKM dapat ditunjukkan lewat kemudahan akses informasi untuk menggapai pasar internasional. Hal itu akan menjadi jembatan pelaku UMKM untuk naik kelas.
“Kita harus mendapatkan akses informasi, apa produk yang bisa kita pasarkan ke mancanegara, khususnya negara G20. Sehingga akses pasar internasional menjadi bagian dari obsesi meraih pasar ke depan,” kata Eddy.
Untuk mencapainya, para pelaku UMKM membutuhkan dukungan penuh pemerintah. Sebagai contoh di Indonesia, para kedutaan besar di masing-masing wilayah negara harus lebih aktif memberikan update informasi terkait peluang maupun tawaran menarik bagi pelaku UMKM agar bisa memasarkan produknya di negara yang bersangkutan.
Hal ini, kata Eddy, dapat diwujudkan lewat dukungan pemerintah negara G20 terhadap produk lokal sesama anggota. Maka dari itu, perlu dibuka ruang untuk menerima produk dari masing-masing negara.
“Minimal harus ada keberpihakan dari negara-negara G20. Permasalahannnya akses informasi. Kedutaan Besar kita harus bekerja dengan lebih serius untuk dapat informasi dari negara-negara G20,” sebut dia.
Faktor yang tak kalah penting adalah masalah permodalan. Setiap negara G20, termasuk Indonesia, harus mendukung penuh pemberian bantuan modal kepada para pelaku UMKM agar mereka bisa naik kelas. (adm)