Categories: AsaBizLokalOtomotif

Bupati Purbalingga Ingin Pamerkan Motor Listrik Buatan Lokal pada Hari Jadi Purbalingga

ASAPENA – Bupati Kabupaten Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM ingin memamerkan motor listrik produk asli Kabupaten Purbalingga pada Hari Jadi Kabupaten Purbalingga 18 Desember mendatang. Untuk itu, Bupati Tiwi menantang pada para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) Logam di Kabupaten Purbalingga, serta siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk memproduksi motor listrik yang ditargetkan bulan Desember nanti.

“Pengembangan motor listrik ini dilakukan dengan melibatkan para pelaku Industri Kecil IKM Logam dan pelajar SMK. Jadi saya tantang agar Desember sudah bisa terwujud produk motor listrik. Saya rasa bisa, karena material dan SDM ada yang dinilai memadai,” katanya usai penandatanganan MoU antara Pemkab Purbalingga melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga dengan PT Rainbow Mitra Bangsa atau Rainbow Motobuilder sebagai vendor motor listrik, Jumat (12/8), di Pendapa Dipokusumo.

Tantangan bupati sekaligus untuk mendorong IKM di Kabupaten Purbalingga untuk mewujudkan target dari Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin RI), yakni memproduksi sekitar 13 juta kendaraan listrik pada tahun 2030. Dengan harapan, masyarakat Indonesia, khususnya Kabupaten Purlingga, akan mulai beralih dari kendaraan konvensional menuju kendaraan listrik.

“Hal itu juga sebagai alternatif dalam rangka meminimalisir penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang harganya kian melambung. Di sisi lain, ada dampak postif dari penggunaan kendaraan listrik, yakni bebas polusi,” ungkap Bupati Tiwi.

Terpisah, Founder Rainbow Motobuilder Adega Anggayasta mengungkapkan ada program pelatihan kepada pelaku IKM untuk memproduksi motor listrik. Yaitu pada akhir bulan Agustus sampai November. Nantinya pelatihan tersebut akan disupport orang-orang yang ahli dalam bidang kendaraan listrik yang akan dibagi menjadi 3 tim.

Related Post

“Skil yang dibutuhkan, sebenarnya hanya welding (las penyambungan), body shaping (pembentukkan body motor), painting (pengecatan) dan electric (kelistrikan). Saya rasa di Kabupaten Purbalingga ini sudah banyak yang menguasai, tinggal pengembangannya,” ungkapnya.

Tak hanya sebatas produksi, Rainbow Motobuilder juga akan melakukan supporting untuk membantu pemasaran dalam negeri maupun luar negeri. Adega menyebut saat ini kebutuhan motor listrik di luar negeri sangat tinggi, sehingga ini bisa menjadi peluang bagi IKM di Kabupaten Purbalingga untuk menciptakan produk motor listrik buatan lokal.

Sebelumnya, Kepala Dinperindag Kabupaten Purbalingga, Johan Arifin mengatakan Kabupaten Purbalingga sudah cukup banyak UMKM yang bergerak di bidang logam, khususnya knalpot. Namun demikian, UMKM knalpot saat ini sedang menghadapi tantangan yang cukup besar terkait akan hadirnya kendaraan/motor listrik di Indonesia.

Selain kesiapan SDM juga telah dilakukan terobosan dengan pelatihan untuk diversifikasi usaha, khususnya ke asembling.

“Jadi nanti ketika sudah banyak kendaraan listrik, pelaku usaha knalpot bisa memproduksi kebutuhan mobil listrik,” jelasnya. (rin)