ASAPENA – Bagi kita yang suka travelling, mungkin sudah sangat familiar dengan aplikasi navigasi Google Maps. Ya, aplikasi ini sangat cocok bagi kita yang kadang tidak mengenal daerah baru. Terutama untuk menentukan rute-rute yang nyaman dan aman.
Nah, baru-baru ini Google Maps kembali memberi kemudahan bagi kita yang minim pengetahuan terkait jalan. Salah satunya mengenai fitur yang bisa mengarahkan kita ke jalan-jalan yang ramah lingkungan. Artinya, jalan yang ditunjukkan merupakan jalan-jalan dengan jejak karbon terendah, yang dilengkapi dengan data lalu lintas dan kemiringan jalan.
Selain itu, juga ada opsi untuk rute tercepat yang bisa dipilih oleh pengguna. Ya, dalam pembaruan Google Maps, Google akan mengubah algoritma yang digunakannya untuk menghitung rute. Artinya, Google akan menetapkan rute tercepat yang memungkinkan bagi pengguna. Sehingga dipastikan akan menghemat bahan bakar kendaraan kita.
Sementara ini, fitur baru tersebut baru akan diluncurkan di Amerika Serikat pada akhir 2021 nanti. Sebelum nantinya dirilis secara global.
Dikutip dari BBC, saat diluncurkan rute default di aplikasi Google Maps akan menjadi opsi “ramah lingkungan”. Jika rute alternatif jauh lebih cepat, Google akan menawarkan pilihan dan memungkinkan pengguna membandingkan perkiraan emisi. Sementara ini, data yang digunakan merupakan data emisi berdasarkan pengujian di berbagai jenis mobil dan tipe jalan, berdasarkan wawasan dari National Renewable Energy Lab (NREL) pemerintah AS.
Mulai Juni mendatang Google Maps akan memperingatkan pengemudi tentang perjalanan melalui zona emisi rendah di mana beberapa kendaraan dilarang. Pengguna Google Maps juga dapat membandingkan mobil, bersepeda, transportasi umum, dan opsi perjalanan lainnya.
Meski begitu, semua keputusan tetap ada pada pengguna. Jadi kita bis menentukan apakah akan memilih rute hemat bahan bakar atau rute yang paling ramah lingkungan. Selamat travelling. (rin)