ASAPENA.COM – Bank Syariah Indonesia (BSI) sempat mengalami gangguan transaksi pada Senin, (8/5) pekan lalu. Sebagai bank mitra Kementerian Keuangan (Kemenkeu), BSI kini kembali bisa menyalurkan anggaran negara baik pajam maupun penerimaan negara bukan pajak.
BSI juga turut melayani SPAN Kemenkeu berupa penyaluran dana SP2D Gaji, Non Gaji, dan Reksus SBSN yang kini sudah berangsur-angsur normal. Hampir seluruh layanan pembayaran pajak dan PNBP melalui BSI kembali normal. Hingga kini sudah bisa diakses lebih dari 1.100 kantor cabang BSI, BSI Net, CMS, dan ATM seluruh Indonesia.
Saat ini Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan BSSN tengah bersinergi dan melakukan upaya guna menyelidiki kasus serangan siber yang terjadi pekan lalu.
Kerjasama BSI dan BSSN diperkuat dengan pertemuan antara Direktur Utama BSI Hery Gunardi dengan Hinsa Siburian Kepala BSSN didampingi Juru Bicara BSSN Ariandi Putra di Kantor Pusat BSI, The Tower, Jakarta, Selasa.
Pihak Bank BSI terus melakukan langkah preventif dalam melakukan upaya pencegahan serangan siber, dengan melakukan langkah proteksi data yang bekerjasama dengan berbagai pihak.
Pihak BSI akan terus melakukan perbaikan serta melakukan pertahanan demi keamanan siber perbankan. Pihaknya juga menghimbau kepada nasabah BSI untuk tetap berhati-hati dan waspada kepada oknum yang mengatasnamakan BSI sebagai bentuk penipuan.
Setelah mengalami serangan siber, kini PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kini tengah melakukan sejumlah persiapan dan strategi guna memperkuat inovasi dan percepatan akseslerasi digital.
Senior Executive Vice President (SEVP) Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih mengatakan, ” Pengembangan inovasi digital menjadi fokus Bank BSI tahun ini. Tidak hanya pengembangan bisnis, tapi melalui BSI mobile kami berharap semakin mendekatkan masyarakat dengan kemudahan menjangkau BSI dimanapun kapanpun,” Jakarta, Rabu (17/5).
Saut Parulian Saragih kembali menambahkan, masyarakat memiliki minat terhadap penggunaan BSI Mobile dan terus meningkat setiap harinya. Hingga kini, user/pengguna BSI Mobile telah mencapai 5,18 juta pelanggan. Jumlah ini mengalami kenaikan sebanyak 37 persen dalam tahunan (year-on-year/yoy).
Peningkatan jumlah pengguna mobil BSI ini berkaitan dengan keinginan masyarakat untuk terus meningkatkan preferensi masyarakat dalam menerapkan hidup syariah. Hal ini dibuktikan dengan capaian pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang didapatkan BSI Mobile.
Kenaikan penggunaan BSI Mobile ini mencapai Rp 64 miliar sejak Januari hingga Maret 2023 dengan pertumbuhan sebesar 5 persen.
Kenaikan jumlah pengguna Mobile Banking BSI juga membuat pihak BSI menghimbau kepada kaum millenial agar membuka rekening BSI secara daring untuk keperluan transaksi lainnya. Dengan kenaikan jumlah pengguna mobile banking, BSI semakin terdorong dan semangat untuk menjaga kepercayaan nasabah.
Sejumlah cara dilakukan mulai dari peningkatan kualitas BSI Mobile, baik dari sistem hingga fitur aplikasi mobile banking. BSI juga akan melakukan penguatan transaksi sosial, transaksi finansial, dan transaksi spiritual dengan menggunakan layanan BSI Mobile.
BSI juga memberikan kejutan kepada nasabah yang selalu setia dan percaya kepada Bank BSI. Pihaknya saat ini menggelar Program Hujan Rezeki BSI Mobile. Program ini diperuntukan bagi nasabah yang terus aktif menggunakan aplikasi Mobile BSI.
Nasabah akan mendapatkan bonus poin saat membuka rekening BSI secara daring, aktivasi aplikasi BSI Mobile, serta aktif bertransaksi menggunakan BSI Mobile.