ASAPENA – Indonesia kini memiliki pesawat tempur canggih yang bisa digunakan untuk operasi militer. Pesawat tersebut adalah C-130 J Super Hercules A-1399 dari Amerika Serikat.
Kedatangan pesawat tersebut disambut langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan langsung diserahkan kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di Lapangan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (8/3).
Presiden mengatakan, pesawat tersebut merupakan pesawat yang sangat canggih dan bisa menampung ratusan personel TNI untuk operasi militer.
“Saya sudah masuk (ke pesawat,red). Sangat canggih dan bisa mengangkut pasukan komplit dengan parasut penerjunnya,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, Indonesia total membeli lima unit pesawat tersebut hingga awal tahun 2024 mendatang. Adapun kedatangan dilakukan secara bertahap.
Diketahui pesawat tersebut mampu terbang di udara selama 11 jam, sehingga cukup baik untuk kegiatan operasi militer.
“Memiliki daya tampung mencapai 19,9 ton. Sehingga selain untuk militer, juga bisa dipakai untuk kegiatan non militer, seperti saat ada bencana alam. Dan juga bisa menjangkau seluruh Indonesia,” jelasnya.
Menhan Prabowo menyambut baik kedatangan pesawat tersebut. Menurutnya hadirnya pesawat tersebut di Indonesia tak lepas dari dukungan pemerintah untuk mendukung pertahanan negara.
“Dukungan Presiden kita saat ini untuk pertahanan itu terbesar,” ujarnya.
Menurutnya alutsista pertahanan juga difungsikan untuki membantu kebutuhan rakyat.
“Jadi prioritas beliau (Jokowi,red) mengutamakan keselamatan rakyat,” pungkasnya.
Kedatangan pesawat tersebut disambut dengan tradisi water salute oleh empat truk damkar TNU AU.
Pesawat diterbangkan oleh pilot dari Lockheed Martin, yang merupakan produsen Super Hercules didampingi Letnan Kolonel Penerbang Anjoe Manik, Komandan Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, serta pilot TNI AU dan Kapten Teknik.
Wakil Kepala Staf TNI AU Marsekal Madya Agustinus Gustaf Brugman mengatakan, pesawat tersebut merupakan bagian dari pengadaan alutsista pemerintah dalam hal ini Kemenhan. Adapun kontraknya dimulai sejak Bulan Juli 2021 lalu.
“Pesawat ini cocok saat terjadi bencana karena bisa mendarat di landasan pendek. Disamping itu mesinya juga lebih efisien dan memiliki kapasitas yang lebih besar,” paparnya.
Untuk mendukung pengadaan pesawat tersebut, Pemerintah Indonesia telah mengirim sebanyak 48 personil TNI AU ke pabrik Lockheed-Martin Aeronautics Company di Amerika Serikat guna mendapat pelatihan.
Jumlah personil tersebut terdiri dari 12 personil pilot, 6 personil loadmaster-petugas pengatur pembagian muatan pesawat dan 30 kru pemeliharaan.
Seperti diketahui pesawat tersebut dijalankan dengan empat mesin Turboprop Rolls-Royce AE 2100D3 yang berkekuatan 4.700 tenaga kuda. Serta memiliki tinggi 11,9 meter, panjang 34,69 meter, dan lebar mencapai 39,7 meter.
Pesawat tersebut mampu menempuh jarak 710,52 kilometer per jam pada jarak ketinggian 6,7 kilometer. Pesawat itu bisa diterbangkan hanya dengan dua pilot dan satu loadmaster yang juga bisa berperan sebagai navigator.
Sementara itu menurut analis militer, Fauzan Malutfi, kehadiran pesawat C-130 J Super Hercules A-1399 dapat memudahkan TNI AU dalam operasi militer perang maupun operasi militer selain perang.
Sebab menurutnya TNI AU telah menggunakan pesawat jenis Hercules sudah lebih dari 6o tahun lalu. Sehingga pengetahunan TNI AU sudah tidak diragukan lagi.
Disamping itu, Indonesia juga neniliki infrastruktur domestik untuk mendukung perawatan, perbaikan dan bongkar mesin pesawat jenis Hercules.
“Jadi sangat bermanfaat bagi industri pertahanan dalam negeri, termasuk hubungan kerjasama dari kontrak pembelian,” ucapnya. (adm)