Categories: AsaBizNasional

Tunggu Tiga Tahun Lagi, Transaksi Ekonomi Digital Indonesia Bisa Capai USD 145 Milliar

Pembukaan Profesi Keuangan Expo 2022, di Jakarta, Senin (10/10). (FOTO oleh kemenkeu.go.id)

ASAPENA– Nilai transaksi ekonomi digital di Indonesia terus berkembang pesat. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut jika ekonomi digital menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di tanah air.

Kementerian Keuangan mencatat pada tahun 2021 lalu, nilai ekonomi industri digital sudah mencapai USD 70 milliar. Sri Mulyani memperkirakan dalam waktu tiga tahun mendatang atau di tahun 2025, nilainya akan meningkat mencapai USD 145 miliar.

Sri Mulyani mengingatkan, ekonomi digital ini tidak semata bergantung pada perusahaan starup dan e-commerce. Nilai ekonomi digital pun muncul dari perusahaan konvensional yang mapan dan kemudian beralih ke digital.

“Jelas kita dukung ekonomi digital. Namun, pada saat yang sama, kita mesti ingat pula pentingnya pembangunan berkelanjutan. Ini komitmen banyak negara, termasuk pula Indonesia,” urai Sri Mulyani saat pembukaan Profesi Keuangan Expo 2022, di Jakarta, Senin (10/10).

Related Post

Dipaparkan, dalam pertemuan PBB pada tahun 2015 lalu, sudah dicanangkan 17 Sustainable Development Goals (SDG). Intinya ada tiga pilar dalam konsep tersebut. Yakni, pilar sosial, pilar lingkungan, dan pilar ekonomi.

Di tanah air, Kemenkeu memiliki target agar Indonesia berhasil menjadi negara high income pada tahun 2045 mendatang. Kemenkeu telah menyusun Rancangan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK).

RUU tersebut mengatur tentang peningkatan akses data keuangan, memperluas sumber pembiayaan jangka panjang, meningkatkan daya saing dan efisiensi, mengembangkan instrumen dan memperkuat mitigasi risiko, serta meningkatkan perlindungan investor.

Sri Mulyani menambahkan, profesi keuangan akan selalu memegang peranan yang penting dan strategis dalam perekonomian Indonesia di masa mendatang.

Apalagi memasuki era digital seperti saat ini, sektor keuangan pun akan mengalami perubahan. Diantaranya praktik-praktik kegiatan yang makin tanpa batas atau borderless.(nia)