ASAPENA.COM – Perempuan memiliki peran strategis dalam Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Pasalnya, KemenKopUKM mencatat ada sekitar 37 juta dari 64 juta UMKM di Indonesia dimiliki oleh perempuan. Sementara itu, di Indonesia jumlah usaha yang ada 99 persen didominasi oleh UMKM.
“Kaum perempuan punya naluri survive untuk keluarganya. Yang kemudian mendorong mereka mejadi seorang entrepreneur,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Pihaknya menghimbau, agar para perempuan ini mengoptimalkan bisnisnya. Seperti dengan promosi melalui online. Sebab, tak dipungkiri jika masih banyak UMKM yang belum melek digital. Tercatat baru sekitar 24 persen UMKM yang menggunakan e-commerce dalam memasarkan produk.
Tak dipungkiri, dengan data yang ada, UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian global. Mereka merupakan tulang punggung ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam upaya mengembangkan UMKM, peran perempuan sangat strategis. Perempuan memegang peran penting dalam mengembangkan UMKM dan bagaimana kontribusi mereka membantu memajukan sektor usaha ini.
Alasan tersebut menjadi logis, karena beberapa hal. Seperti, perempuan sering kali memiliki kepekaan dan kreativitas yang kuat dalam mengembangkan produk dan jasa. Mereka mampu mengidentifikasi peluang bisnis baru, merancang strategi pemasaran yang inovatif, dan menghadirkan ide-ide segar dalam mengelola UMKM.
Keterampilan ini membantu perempuan untuk menghasilkan produk atau layanan yang berbeda dan menarik perhatian pasar, yang pada gilirannya dapat menghasilkan pertumbuhan dan keberhasilan bisnis.
Perempuan sering kali memiliki kemampuan manajerial yang kuat, termasuk dalam mengatur waktu, mengelola sumber daya manusia, dan mengoordinasikan kegiatan bisnis. Mereka cenderung memiliki kemampuan multitasking yang baik, ketekunan, dan kemampuan untuk bekerja dalam tim. Keterampilan manajerial ini penting dalam menjalankan operasional sehari-hari UMKM, memastikan efisiensi dan produktivitas yang tinggi, serta membangun budaya kerja yang positif.
Perempuan sering memiliki jaringan sosial yang luas dan koneksi yang kuat dalam komunitas mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk memanfaatkan peluang kolaborasi, kerjasama, dan pertukaran informasi dengan pelaku bisnis lainnya.
Jaringan ini dapat membantu perempuan dalam mengakses sumber daya, pasar, pelanggan, dan peluang pendanaan yang mungkin tidak tersedia jika mereka bekerja sendiri. Dengan memanfaatkan jaringan dan koneksi ini, perempuan dapat mengembangkan UMKM mereka dengan lebih baik.
Mengembangkan UMKM di kalangan perempuan memiliki potensi besar untuk memberdayakan mereka secara ekonomi dan sosial. Dengan memiliki usaha sendiri, perempuan dapat memperoleh kemandirian finansial, mengurangi ketimpangan gender, dan meningkatkan kualitas hidup mereka dan keluarga mereka.
Selain itu, keberhasilan UMKM yang dimiliki perempuan juga dapat menginspirasi dan memberikan contoh positif kepada perempuan lainnya untuk terlibat dalam dunia bisnis dan mengembangkan potensi mereka.
Pada intinya, perempuan memegang peran strategis dalam mengembangkan UMKM. Kreativitas, keterampilan manajerial, jaringan, dan pemberdayaan ekonomi dan sosial yang dimiliki oleh perempuan membantu mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM. Penting bagi pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendukung untuk memberikan dukungan yang kuat dalam membantu perempuan mengembangkan UMKM mereka, seperti akses ke pendidikan bisnis, pelatihan, pembiayaan, dan jaringan yang luas.
Dengan demikian, perempuan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pembangunan ekonomi lokal dan menciptakan dampak positif bagi komunitas dan negara secara keseluruhan. (lis)