ASAPENA – Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi salah satu hal yang paling ditunggu, menjelang lebaran. Pencairan THR sendiri untuk PNS, TNI, dan Polri mulai dicairkan sejak tanggal 4 April kemarin.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, mulai dari ASN, pejabat negara, pensiunan, hingga veteran juga turut menerima THR. Untuk pensiunan dan penerima pensiun akan menerima THR beserta gaji ke – 13 yang meliputi Pensiun pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan, tunjangan penghasilan.
Dalam PP No. 18 tahun 2019 diatur untuk besaran pensiun pokok bagi pensiunan PNS. Besaran pensiun pokok bagi pensiunan PNS Golongan I mulai dari 1.560.800 hingga yang terbesar Golongan ID Rp 2.014. 900.
Sedangkan untuk Golongan II mulai dari Rp 1.560.800 sampai dengan tertinggi Golongan IID Rp 2.865.000. Untuk Golongan IIIA mulai dari Rp 1.560.800 sampai terbanyak Golongan IIID Rp 3.597.800. Dan untuk Golongan IV mulai dari Rp 1.560.800 hingga yang terbesar Rp 4.425.900.
Besaran THR untuk pensiunan bisa bertambah, karena belum digabungkan dengan berbagai tunjangan yang ada seperti tunjangan keluarga, pangan, dan penghasilan.
Sedangkan THR untuk karyawan swasta akan di cairkan paling lama 15 April 2023. Menaker Ida Fauziyah. Lewat jumpa pers beberapa saat lalu ia sampaikan, THR wajib diberikan oleh perusahaan kepada pekerja dan juga buruh. Untuk THR menurutnya, harus dibayarkan satu pekan sebelum hari raya.
Diberikan setiap satu tahun sekali, penggunaan uang THR harus dikelola dengan baik. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar THR tidak habis menguap begitu saja. Yang perlu dilakukan diantaranya;
Selain menerima THR dengan besaran satu kali gaji, karyawan juga menerima gaji rutin bulanan. Momen mendekati lebaran ini, bisa menjadi durian runtuh bagi pekerja karena mendapatkan gaji dobel. Dalam momen seperti ini sangat penting untuk mengerem nafsu belanja online.
Jika hasrat belanja online tidak dikendalikan, maka bisa dipastikan uang THR cuma numpang lewat. Salah satu cara agar tidak konsumtif adalah dengan membuat list kebutuhan prioritas. Dengan demikian akan terlihat mana saja kebutuhan yang memang urgen, dan daftar apa saja yang berupa kemauan belaka.
Upaya selanjutnya, adalah menahan diri tidak tergoda promo dan potongan harga yang akan berseliweran dj akun e-commerce kamu. Promo tersebut memang sangat besar pengaruhnya, bahkan bisa membuat kita membeli barang yang sebelumnya tidak berpikir untuk dibeli.
Begitu THR cair, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyisihkan uang THR untuk ditabung. Menyisihkan uang THR diawal, adalah langkah bijak untuk mengelola THR.
Besaran THR yang disisihkan juga tergantung kebutuhan. Namun, prinsipnya THR harus disisihkan. Selain membuat penggunaan THR lebih efektif, juga bisa menghindari untuk membeli barang yang tidak perlu.
Menabung uang sisa THR, sangat tidak disarankan. Karena seringkali uang THR sudah habis tidak bersisa karena digunakan untuk berbagai keperluan.
Momen ramadan menjadi salah waktu dimana banyak yang berlomba-lomba dalam hal kebaikan, dan berharap pahala dari Allah SWT. Tentu saja dengan berbagi dan menyisihkan pendapatan untuk diberikan kepada sesama yang membutuhkan, bisa menjadi cara jitu mengelola THR dengan bijak.
Selain sedekah, umat Islam juga tidak lupa untuk membayar zakat. Karena hal tersebut menjadi salah satu kewajiban yang harus dilakukan di bulan yang suci ini.
Tips satu ini sebagai tabungan untuk masa depan. Dengan banyaknya saluran investasi yang ada saat ini, bisa dipilih yang sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari saham, obligasi, reksa dana, hingga investasi logam mulia.
Hasil dari investasi ini nantinya bisa dinikmati di kemudian hari. Dan bisa menjadi simpanan untuk dana darurat. Ini sangat penting dilakukan, dengan mempunyai dana darurat yang cukup akan memberikan rasa tenang dalam menjalani hari. (gsb).