ASAPENA.COM – Kementerian Kesehatan menyelenggarakan kegiata Medical Check Up (MCU) bagi jamaah haji yang beresiko tinggi (Risti). Kegiatan pengecekan kesehatan ini bertujuan untuk menjamin kesehatan para jamaah haji yang memang sudah memasuki usia lanjut dan sangat rentan akan penyakit.
Terhitung mulai tanggal 5 Juni 2023 atau tepatnya hari ke-13 jamaah haji dari Indonesia sudah tiba di Arab Saudi sebanyak 81.198 orang dari 211 kloter. Dimana untuk jumlah jamaah haji yang termasuk dalam golongan risiko tinggi (Risti) sebanyak 72,13 persen. Sehingga kegiatan Medical Check Up (MCU) harus dilakukan agar para jamaah bisa melaksanakan ibadah haji dengan lancar.
Kepala Pusat (Kapus) Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo mengatakan,” Tahun ini kita melakukan beberapa inovasi salah satunya yaitu medical check up oleh dokter spesialis bagi jemaah haji untuk memastikan kondisi kesehatan terkini agar dapat mengikuti rangkaian ibadah selanjutnya”.
Jamaah haji yang tergolong dalam kriteria risiko tinggi yakni berusia diatas 60 tahun, dan/atau memiliki kondisi kesehatan atau faktor kesehatan yang kurang baik yang bisa memungkinkan adanya hambatan dalam pelaksanaan ibadah nantinya. Para petugas kesehatan kini tengah melakukan kegiatan Medical Check Up di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang ada di Mekkah maupun Madinah menjelang masa Armuzna.
Pelaksanaan Medical Check Up sendiri sudah berlangsung sejak 2 Juni hingga 8 Juni 2023 untuk wilayah Madinah, sedangkan untuk wilayah Mekkah dimulai pada tanggal 5 Juni 2023 hingga sampai puncak Armuzna.
Diketahui setiap harinya petugas kesehatan melakukan pengecekan kesehatan untuk satu hari yakni sebanyak 50 jamaah haji kategori risiko tinggi yang menerima Medical Check Up (MCU). Sebelum menerima pengecekan kesehatan jamaah sudah terlebih dahulu melewati proses monitoring kesehatan rutin yang dilakukan oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) pada tiap kloter.
Kepala Pusat Kesehatan Liliek mengatakan bahwa jamaah haji dengan kategori risiko tinggi sudah menerima pengecekan kesehatan sejak seminggu kedatangan jamaah haji di Arab Saudi agar nantinya saat puncak Armuzna jamaah sudah dipastikan diperiksa terkait kondisi kesehatannya.
Jamaah haji kategori risiko tinggi (Risti) akan menerima serangkaian pemeriksaan kesehatan seperti pengukuran tekanan darah, pengecekan EKG, dan pengecekan kimia dalam darah. Dan nantinya hasil pengukuran tersebut akan diberikan rekomendasi oleh dokter spesialis di KKHI.
Medical Check Up (MCU) ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi kesehatan jamaah haji agar penyakitnya bisa diketahui sejak dini sehingga bisa dilakukan upaya pengobatan agar nanti penyakit tidak bertambah parah saat puncak ibadah haji.
Hasil dari pengecekan MCU nantinya akan direkomendasikan oleh TKH untuk bisa mengetahui langkah apa yang sebaiknya dilakukan bagi jamaah lanjut usia (Lansia) dan risiko tinggi (Risti) untuk melakukan ibadah di Arafah. Agar nantinya jamaah haji bisa melakukan ibadah secara sempurna tanpa mengganggu kondisi kesehatannya.
Liliek Marhaendro Susilo Kepala Pusat Kesehatan kembali mengatakan,“Melalui hasil MCU ini, kita bisa mengidentifikasi kondisi jemaah haji Risti yang membutuhkan bantuan dalam menyempurnakan ibadah hajinya di Armuzna”.
Ibadah haji adalah salah satu ibadah penting dalam agama Islam yang diwajibkan bagi umat Muslim yang mampu melakukannya secara fisik, finansial, dan secara keselamatan. Ibadah haji membutuhkan kesehatan yang fit.
Ibadah haji melibatkan aktivitas fisik yang cukup intens, seperti berjalan di bawah terik matahari, berjalan kaki dalam jarak yang cukup jauh, dan berinteraksi dengan jutaan jamaah haji lainnya. Untuk menjalani semua ini, penting untuk memiliki kebugaran fisik yang baik agar mampu menangani tantangan fisik yang dihadapi selama ibadah haji.
Saat ibadah haji, jamaah berkumpul dalam lingkungan yang padat dan sering berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai negara. Ini meningkatkan risiko penularan penyakit. Oleh karena itu, menjaga kesehatan yang baik sebelum berangkat ke Tanah Suci dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit, seperti infeksi pernapasan, penyakit gastrointestinal, dan lainnya.
Ibadah haji berlangsung selama beberapa hari di tengah cuaca yang panas dan lembab. Jamaah harus mampu menahan kelelahan, dehidrasi, dan perubahan lingkungan yang mungkin memengaruhi kesehatan mereka. Memiliki ketahanan tubuh yang baik akan membantu menjaga keseimbangan cairan dan energi, serta membantu tubuh beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Bagi mereka yang menderita penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung, penting untuk menjaga kondisi penyakit tetap terkendali sebelum dan selama ibadah haji. Mengonsultasikan dengan dokter sebelumnya dan mematuhi pengobatan yang direkomendasikan akan membantu menjaga kesehatan selama perjalanan ibadah haji.
Penting untuk diingat bahwa kesehatan yang baik adalah tanggung jawab individu. Sebelum berangkat ke Tanah Suci, disarankan untuk menjalani pemeriksaan medis secara menyeluruh, mengikuti vaksinasi yang diperlukan, mengatur pola makan yang sehat, dan berlatih olahraga secara teratur.
Selain itu, selama ibadah haji, menjaga kebersihan diri, mencuci tangan secara rutin, menghindari kerumunan yang berlebihan, dan mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan setempat sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit.