ASAPENA.COM – Nizam Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengatakan bahwa anak muda memiliki potensi untuk dapat memanfaatkan teknologi dan membuka lapangan kerja, mengingat perusahaan rintisan dan start up digital banyak yang berkembang di Indonesia.
“Adik-adik sebagai generasi digital itu sebenarnya punya potensi, bagaimana dengan teknologi bisa melakukan inovasi dan kreatifitas baru menciptakan lapangan pekerjaan pula,” Nizam, Jakarta, Minggu (12/3/2023).
Tahun 2019, McKinsey seorang konsultan perusahaan manajemen multinasional memperkirakan akan ada 23 juta lapangan kerja yang hilang di Indonesia nanti pada tahun 2030.
Nizam menyampaikan artinya akan ada 2,5 juta lapangan pekerjaan yang hilang dalam satu tahun. Jumlah pengurangan lapangan kerja ini lebih banyak dibandingkan jumlah sarjana baru yang dihasilkan setiap perguruan tinggi sebanyak 2 juta pertahun.
Meski jumlah pekerjaan ini banyak yang hilang namun menurut McKinsey kemajuan teknologi saat ini mampu memunculkan lapangan pekerjaan dua kali lipat dari pekerjaan yang hilang.
“Tapi banyak lapangan pekerjaan itu yang sekarang belum ada. Ini adalah ruang dan peluang bagi adik-adik sekalian untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan memanfaatkan teknologi dan kreatifitas,” kata Nizam.
Menurut Nizam, teknologi berkembang dengan sangat cepat. Seperti contoh, saat ini telah hadir dimasyarakat yang sempat heboh soal ChatGPT, chatbot berbasis kecerdasan buatan atau sama halnya dengan artificial inteligence (AI).
Ia juga menyampaikan bahwa ChatGPT memiliki kemampuan luar biasa dalam memberikan balasan saat berinteraksi sama seperti manusia.
“Kemampuan ChatGPT luar biasa dalam memberikan konsultasi, pendidikan, dan memberi saran, itu sama seperti expert. Jadi kalau chat kita seperti berdialog dengan pakar,” tutur Nizam.
Harapan terbesar Nizam sebagai Direktur Jenderal Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan semakin pesatnya teknologi digital maka akan semakin banyak kemampuan dan teknologi yang muncul seperti AI, big data analysis, machine learning, deep learning dan sebagainya.
Ia juga mengharapkan untuk generasi muda untuk bisa mengikuti perkembangan zaman yang sudah modern dengan memanfatkan teknologi digital untuk dapat berbisnis dan membuka lapangan kerja.
Indonesia memiliki banyak potensi anak muda berprestasi yang bisa memanfaatkan teknologi dalam membangun sebuah usaha atau start up. Peran Pemerintah disini sangat diperlukan dengan mendukung dan memberikan fasilitas kepada anak-anak muda agar bisa mengembangkan ide dan pemikirannya.
Dukungan dan support dari Pemerintah ini menjadi semangat bagi anak mudan untuk semakin berkarya dan mengembangkan skill dan kemampuannya yang didapatkan selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Tak hanya peran Pemerintah Republik Indonesia saja yang dibutuhkan namun peran orang terdekat terutama keluarga juga penting.
Jika dulu orang tua hanya berpikiran bahwa anak yang sudah lulus kuliah atau sarjana nantinya harus bekerja menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), karyawan swasta, atau bahkan karyawan BUMN. Sekarang pemikiran tersebut sudah harus dihilangkan.
Anak muda tetap bisa sukses dan mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi orang lain dibidang teknologi digital.
Cara memanfaatkan teknologi digital agar bisa berpeluang menciptakan lapangan kerja seperti desain grafis, bisnis afiliasi, dropshiper, thrift shop, influencer, pengajar online, content writer dan masih banyak lagi usaha lainnya.
Meski terlihat sepele, namun pekerjaan ini membutuhkan keseriusan, ketelatenan, kesabaran, dan keuletan. Jika sudah mahir dalam bidang teknologi tentunya penghasilan yang akan didapatkan juga tidak sedikit, bahkan beberapa ada yang mendapatkan bayaran berupa dollar.
Anak muda tidak perlu takut untuk tidak mendapatkan pekerjaan, jika mampu memanfaatkan peluang dengan teknologi tentunya bisa menjadi sumber penghasilan dan bisa menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.