ASAPENA – Produsen smartphone (ponsel pintar) Huawei rencananya bakal meluncurkan sistem operasi atau operating system (OS) terbaru. OS ini disebut menjadi OS ekslusif dari Huawei mengingat perusahaan asal Tiongkok tersebut tidak bisa bekerja sama dengan Google. Hal itu sebagai imbas dari sanksi pemerintah Amerika Serikat (AS) yang melarang produk Huawei masuk AS.
Huawei menyebutnya Harmony OS. Sebenarnya OS tersebut sudah diluncurkan ppada tahun 2019 lalu melalui versi beta. Namun, Rabu (2/6/2021) ini, Huawei mengklaim Harmony OS versi terbaru ini lebih stabil dari versi beta sebelumnya.
“Bertepatan dengan acara besar pada Rabu (2/6/2021), Huawei akan memperkenalkan versi kedua dari OS internal,” bunyi pernyataan dari Huawei, Selasa (1/6/2021).
Harmony OS akan tersedia pada semua perangkat seperti ponsel, tablet, jam tangan dan televisi pintar. Beberapa produk juga sudah diluncurkan dengan menggunakan OS versi terbaru tersebut, yakni MatePad Pro 2 dan Huawei Watch 3. Termasuk smartphone Flagship P50 yang rencananya bakal rilis bulan depan.
Pekan lalu, sejumlah sumber menyebutkan beberapa perangkat Huawei lain siap mengadopsi Harmony OS. Pada tahap pertama, OS versi terbaru ini akan disematkan pada Mate 40, Mate 40 Pro, Mate 40 Pro Plus, Mate 40 RS, Mate X2, Nova 8, Nova 8 Pro, dan MatePad Pro.
Terlebih, pada awal 2021, President Consumer Business Software Huawei Wang Chenglu mengatakan bahwa perusahaan menargetkan Harmony OS disematkan di lebih dari 200 juta ponsel dan 100 juta perangkat lain selama setahun. Untuk itu, perusahaan berkolaborasi dengan lebih dari 20 vendor perangkat keras (hardware) dan 280 pengembang perangkat lunak (software). Sehingga Huawei disebut bakal menjadi salah satu pesaing android yang selama ini bekerja sama dengan Google.
Hal itu menjadi salah satu terobosan dari Huawei yang sudah mengembangkan sistem operasi sendiri yang dikenal dengan HongMeng sejak 2012. Namun karena kebijakan pemerintah AS yang memasukkan perusahaan Tiongkok ini ke dalam daftar hitam (blacklist) terkait perdagangan di AS, maka Huawei tak bisa bekerja sama dengan perusahaan AS, termasuk Google. Sejak Agustus tahun lalu, gawai Huawei tak lagi didukung OS Android maupun Layanan Seluler Google (GMS) seperti Gmail, YouTube, dan lainnya.
Sejak saat itu, Huawei mulai menyematkan Harmony OS pada perangkat. Berdasarkan pengamatan saat menjalankan remote device emulator dari Software Development Kit (SDK) Harmony OS, sistem operasi ini mirip dengan Android 10.
Pada tampilan awal (home screen) misalnya, mirip dengan yang ada di Android. Pada menu pengaturan, ada beberapa desain mirip seperti bidang elips yang melingkari tulisan Harmony OS.
Selain itu, salah satu pengembang yang menguji coba Harmony OS menilai, mesin virtualnya mirip dengan versi terbaru Android.
Huawei membuat Harmony OS bersifat open source, sehingga bisa digunakan oleh produsen hardware maupun pengembang aplikasi lain.
“Ini tonggak sejarah ketika kami mendukung perangkat Huawei dengan Harmony OS 2.0. Pada saat yang sama, ini mungkin tersedia untuk perangkat vendor lain,” kata President of CBG software Huawei Consumer Business Group, Wang Cheng Lu.
Chenglu juga menyatakan, Harmony OS akan menjadi pesaing Android ke depan. “Dalam lima tahun terakhir, tim perangkat lunak kami pada dasarnya telah menggantikan sebagian besar bagian inti sistem Android,” kata dia.(rin)