ASAPENA – Lebaran tahun ini, mudik masih dilarang. Ini tahun kedua larangan mudik. Seperti halnya tahun lalu, dengan alasan yang sama, pandemi. Namun, meski ada larangan itu, Pemerintah Kabupaten Banyumas tetap memprediksi jika akan ada yang lolos untuk mudik.
Hermawan, Kabid Angkutan dan Keselamatan Dinhub Banyumas mengatakan, di Banyumas diprediksi akan ada sekitar 48 ribu pemudik.
“Mengacu pada Natal dan Tahun baru kemarin. Rata-rata per harinya ada 17.000. Total ada 48.000 yang masuk,” kata dia.
Oleh sebab itu, ada tiga titik yang akan ditempatkan petugas sebagai lokasi survey. Yaitu di Ajibarang, Wangon, dan Tambak. Dari titik itulah Pemkab akan menilai lonjakan arus kendaraan.
Selain melalui titik-titik itu, Pemerintah Kabupaten Banyumas juga akan memantau menggunakan Traffic Light. CCTV jadi andalannya. Kalau ada titik macet, langsung hijaukan lampu ATCS dari kantor Dinhub. Begitulah katanya.
Puncak arus mudik, lanjut dia, akan terbagi pada dua sesi. Yaitu 8-9 Mei, dan 12 Mei.
Selain mengantisipasi arus masuk dan keluar, Pemkab Banyumas juga memantau titik-titik yang akan diserbu banyak orang.
“Seperti tempat wisata dan pusat oleh-oleh,” tuturnya. (lis)