ASAPENA.COM – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menggelontorkan dana sebesar Rp 8,36 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk bantuan sosial (bansos) yang rencana penyalurannya akan dilakukan menjelang Ramadan 1444 H.
Perkiraan sementara untuk daging ayam dan telur gratis dibagikan kepada 2,1 juta keluarga berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
Isa Rachmatarwata Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu mengatakan, ”Angka ini merupakan perkiraan sementara yang akan ditagihkan ke APBN untuk bansos pangan berisi beras dan telur,” Jakarta, Selasa (14/3/2023).
Ia juga menyampaikan tujuan pembagian bansos ini untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok dipasaran serta mengantisipasi terjadinya inflasi ekonomi. Bantuan sosial ini nantinya akan diberikan untuk tiga bulan pembagian dari Bulan Maret, April dan Mei.
Cara penyaluran dana nantinya akan diberikan melalui dua cara, yaitu pembagian beras secara gratis serta diikuti pembagian daging ayam dan telur secara gratis.
Penerima bansos ini sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan jumlah penerima sebanyak 21,3 juta keluarga.
Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa juga menyampaikan bahwa Perum Bulog memperkirakan akan melakukan penagihan dana sebesar Rp 7,8 triliun sampai Rp 7,9 triliun, yang termasuk ongkos pembagian beras.
Selanjutnya untuk pembagian telur dan daging ayam gratis akan diberikan kepada keluarga yang memiliki balita atau anak yang berpotensi mengalami stunting.
“Isa juga mengatakan bahwa perkiraan jumlah penerima bantuan sosial berupa daging ayam dan telur sesuai data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
Selain bansos pangan, pemerintah juga memberikan bantuan sosial kepada penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Kartu Sembako selama periode bulan Januari-Maret 2023.
Menteri Koordinator Bidang Perencanaan Airlangga Hartarto juga ikut membenarkan adanya pembagian bansos menjelang Ramadan yang akan diterima oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Beberapa desa dan kelurahan kini sudah mulai melakukan pembagian dana bansos Program Keluarga Harapan (PKH).
Pemerintah berusaha untuk berkomitmen dan memastikan setiap masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari serta menekan kemungkinan terjadinya inflasi. Hal ini dilakukan karena biasanya momen Ramadan sejumlah harga bahan pangan akan mengalami kenaikan.
Inilah mengapa rencana pembagian bansos berupa beras, telur serta daging ayam dibagikan menjelang Ramadan. Pemerintah berharap agar semua elemen masyarakat bisa menikmati Ramadan dengan khidmat dan khusyu.
Adanya pembagian berupa Bantuan Sosial ini merupakan bukti bahwa pemerintah peduli akan kesejahteraan masyarakat. Dalam pembagian bantuan sosial, pemerintah mengikuti data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) agar bisa tepat sasaran. Jadi tentunya dalam hal ini pemerintah sudah memikirkan betul-betul agar bantuan sosial bisa segera disalurkan.
Bantuan sosial berupa beras, daging ayam, telur dan nominal uang ini cukup membantu meringankan kebutuhan masyarakat. Warga Indonesia sangat berterimakasih karena pemerintah benar-benar memperhatikan akan kesejahteraan dan keberlangsungan hidup rakyatnya.
Penerima Bantuan Sosial ini akan menerima bantuan secara bertahap tergantung dari jenis bantuan yang diterima seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Jenis bantuan yang diterimapun nantinya akan berbeda-beda baik BPNT maupun PKH. Namun pemerintah RI memastikan bahwa bantuan yang diberikan itu tepat sasaran dan tidak terjadi kecurangan.