ASAPENA – Menteri Keuangan Sri Mulyani yakin ratusan ribu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan mampu ekspor pada tahun 2030. Selain ada kebijakan pemerintah maupun adanya program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), UMKM ekspor itu juga karena adanya kolaborasi dengan perbankan.
Sri Mulyani menyebutkan, Kementerian Keuangan telah bersinergi dengan rumah kreatif BUMN. Itu didukung oleh bank-bank BUMN, dan juga oleh Telkom. Rumah kreatif ini bertugas memastikan UMKM memiliki askses pembiayaan. Bentuknya dengan kredit pinjaman modal usaha, berbunga ringan, plus syarat yang dipermudah.
Sri Mulyani juga menyebutkan, UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, akan memperbaiki iklim investasi. Ada kemudahan berusaha, dan juga insentif perpajakan bagi pelaku. “Saya yakin akan ada 500 ribu eksportir baru. Mereka berasal dari kalangan UMKM,” kata dia, Selasa (20/4).
Dana PEN yang disapkan pemerintah untuk UMKM, kata Sri Mulyani, besarnya mencapai Rp 184,83 triliun. Selain itu ada juga insentif dan pengurangan beban pajak yang nilainya mencapai Rp 58,46 triliun.
Lebih detail, Sri Mulyani menyebut, insentif yang dapat diakses pelaku UMKM diantaranya,pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP), PPh final untuk UMKM DTP hanya sebesar 0,5 persen, restitusi pajak pertambahan nilai (PPN) dipercepat, pembebasan PPh Pasal 22 impor, dan pengurangan angsuran PPh Pasal 25. (nia)