ASAPENA – Masih ada secercah harapan untuk menyelamatkan 53 awak kapal selam KRI Nanggala 402. Kapal yang hilang kontak di perairan Utara Bali, pada kedalaman 600-700 meter, Rabu (21/4) sekitar pukul 03.46 waktu setempat.
Hingga berita ini ditulis, Jumat (23/4) 21.00 WIB, kondisi kapal itu masih belum ditemukan.
Diketahui, KRI Nanggala 402 jika dalam keadaan mati total atau blackout, memiliki pasokan oksigen selama 72 jam. Seperti yang disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono.
“Kalau hilang kontak sekitar jam 3, nanti bisa sampai Sabtu sekitar jam 3, sehingga 72 jam,” kata dia.
Artinya, kini Tim pencarian memiliki waktu kurang lebih enam jam untuk menyelamatkan 53 awak kapal.
Fokus pencarian berpusat di perairan Utara Pulau Bali. Ditempat itu, terdeteksi titik kemagnetan. Selain itu, dari pantauan udara terlihat ada tumpahan minyak.
Entah ini muncul karena kerusakan kapal, atau justru sinyal yang diberikan oleh Nanggala 402 untuk memberitahukan posisinya.
Dalam proses pencarian melibatkan 21 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), seperti disampaikan Kapuspen TNI, Mayjen TNI Achmad Riad SIP.
“Ada 21 KRI yang kerahkan untuk mencari KRI Nanggala 402. Selain itu, juga dibantu beberapa kapal dari Polri dan Basarnas,” katanya. (lis)