ASAPENA – Mobil listrik nampaknya bakal menjadi primadona di tahun-tahun mendatang. Bagaimana tidak, seluruh pabrikan mobil saat ini tengah fokus mengembangkan mobil listriknya. Baru-baru ini pabrikan Porsche mulai memperkenalkan produk mobil sport listrik pertama bertajuk “Taycan”. Lalu Hyundai Kona Electrik lebih banyak diminati mengingat harganya yang relatif lebih murah.
Juga ada pabrikan Honda dan Toyota yang mulai fokus mengembangkan mobil listrik di pasaran Indonesia. Bahkan salah satu merek pabrikan yang memperkenalkan mobil listrik ke Indonesia, yakni BMW, juga akan melakukan invasinya di tahun 2022 mendatang dengan meluncurkan sejumlah mobil listrik seperti BMW i4 dan BMW iX.
Nah, tak mau ketinggalan, Mazda Motor Corporation juga mengeluarkan kebijakan pengembangan produk mobil listriknya. Pabrikan Jepang itu akan merilis 13 model mobil listrik antara periode 2022 hingga 2025.
Melalui platfotm baru dan peningkatan mesin pembakaran internal (SKYACTIV-X dan mesin straight-six baru), Mazda akan ikut dalam peta persaingan pasar mobil listrik di Indonesia. Serta dukungan teknologi elektrifikasi sebagai bagian dari “Arsitektur Skalabilitas Multi-Solusi SKYACTIV”, akan lebih memaksimalkan unit daya melintang di produk kecil dan unit daya longitudinal di produk besar.
“Kami akan memberikan beberapa solusi elektrifikasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan, peraturan lingkungan dan infrastruktur pembangkit tenaga listrik di pasar,” kata Mazda dalam pernyataan resmi, Senin, (21/6/2021).
Berdasarkan strategi tersebut, Mazda akan menyempurnakan metode pengembangan yang sangat efisien, yaitu Common Architecture, Bundled Planning dan Model Based Development untuk memperkaya aset teknologi mereka untuk era elektrifikasi skala penuh dengan mitra bisnis.
Dalam hal membangun blok untuk teknologi keselamatan, Mazda sekarang bekerja untuk menerapkan sistem mengemudi otonom yang berpusat pada manusia, “Mazda Co-pilot Concept”.
Mazda bermaksud untuk memperkuat inisiatif dalam pengembangan teknologi perangkat lunak fundamental agar dapat mengakomodasi Mobility as a Service (Maas) generasi mendatang dan memperbarui fungsi kendaraan Over the Air (OTA).
Lima perusahaan OEM Jepang 3 termasuk Mazda akan bersama-sama mengembangkan spesifikasi teknik standar perangkat komunikasi dalam kendaraan generasi berikutnya untuk mendorong sistem komunikasi standar yang lebih aman, lebih cepat dan bebas stres. (rin)