ASAPENA – Pemerintah Kabupaten Cilacap tengah gencar memulihkan perekonomian di wilayahnya pasca Pandemi Covid-19. Salah satunya memberikan wadah seluas-luasnya bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), seperti pelaku usaha di bidang ecoprint.
Dalam implementasinya produk-produk yang menerapkan ecoprint sangat laku di pasaran. Ecoprint merupakan salah satu produk yang mencerminkan karya kreatif dan berkarakter cinta lingkungan.
Pada prosesnya, pembuatan kain ecoprint membutuhkan media berupa tumbuhan, baik itu daun maupun bunga. Tumbuhan tersebut nantinya digunakan sebagai pewarna dan media membuat motif kain. Dalam membuat motif, bagian dari tumbuhan tersebut ditempel pada kain hingga timbul motif.
Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM tengah berupaya melakukan pengembangan produk-produk yang menggunakan ecoprint seperti perabotan, sepatu bahkan pakaian.
“Produk-produk ramah lingkungan apalagi konsepnya back to nature sangat digemari masyarakat,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan dan pengembangan Koperasi Usaha Mikro pada DPKUKM Kabupaten Cilacap, Eli Kurniawati, belum lama ini.
Dari beberapa event yang diadakan DPKUKM, produk-produk ecoprint seperti baju, sepatu, tas, pakaian sangat diminati masyarakat. Hal itu dikarenakan masyarakat mulai sadar mengenai pentingnya melestarikan lingkungan.
“Faktor ramah serta kecintaan pada lingkungan menjadi penunjang, maka perlu dikampanyekan juga. Saat ini DPKUKM tengah berupaya mengembangkan dengan pelatihan-pelatihan serta pameran,” lanjut Eli.
Kendati demikian, komunitas ecoprint di Cilacap sendiri masih sangat terbatas. Untuk itu, pemerintah berharap akan tumbuh pelaku usaha baru yang bergerak di bidang kreatif seperti ecoprint tersebut.
“Banyak pelaku usaha di Cilacap tertarik dengan ecoprint karena pangsa pasarnya bisa sampai mancanegara, semoga itu menjadi pemicu,” tambah Ely. (adm)