Pelaku ekonomi kreatif Purbalingga mendapatkan bimbingan teknis fotografi. Bekal ketrampilan tersebut diperlukan untuk mempromosikan produknya lewat media digital.
“Era 4.0 seperti saat ini pemasaran sudah banyak dilakukan melalui online dan itu memerlukan teknik fotografi, dengan bimbingan teknis ini semoga pelaku ekonomi kreatif di Purbalingga semakin berkembang,” ujar Kepala Dinporapar Prayitno saat membuka Bimbingan Teknis Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Sub Sektor Fotografi di Hotel Grand Braling, Senin (25/07).
Acara yang berlangsung pada Senin-Rabu, 25-27 Juli 2022 tersebut diselenggarakan berkat kerjasama antara Deputi Bidang Sumberdaya dan Kelembagaan Kemenparekraf dan Anggota DPR RI Utut Adianto serta Dinporapar Kabupaten Purbalingga. Pada masing-masing hari, peserta sebanyak 100 orang pelaku ekonomi kreatif.
Prayitno menambahkan pemerintah terus mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif di Kabupaten Purbalingga. Menurutnya, sektor ekonomi kreatif terbukti telah berkontribusi menyumbang pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan.
“Saat ini kami sedang melakukan pendataan ekonomi kreatif dan dalam waktu dekat akan dibentuk Komite Ekonomi Kreatif di Kabupaten Purbalingga,” imbuhnya.
Sebagai informasi ada, 17 sektor ekonomi kreatif, yaitu kriya, kuliner, fashion, desain grafis, desain interior, desain komunikasi visual, seni pertunjukan, seni rupa, fotografi, aplikasi, pengembang game, TV dan Radio, arsitektur, penerbitan, periklanan, musik, serta animasi, video dan perfilman.
Sementara itu, Anggota DPR RI Utut Adianto menambahkan Purbalingga sudah dikenal luas ekonomi kreatifnya, seperti industri rambut palsu dan knalpot. Wakil Ketua Komisi I DPR RI itu berharap pelatihan fotografi bisa mendorong tumbuh kembang sektor ekonomi kreatif lebih cepat lagi.
Bimbingan Teknis Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Sub Sektor Fotografi menghadirkan nara sumber praktisi fotografi tenama Dewi Sartika Bukit yang memberikan materi dengan tema ‘Fotografi Sebagai Dasar dalam Memasuki Dunia Digital’ serta ‘Tips dan Trik Menciptakan Foto Kekinian dengan Alat Sederhana’.
Selain materi, peserta juga diberikan kesempatan langsung untuk memfoto produknya yang akan digunakan sebagai mater promosi pemasaran.(tgr)