ASAPENA – Saat ini pemasaran via media digital alias online semakin berkembang. Sejumlah promosi digencarkan masing-masing pelaku usaha untuk menarik minat konsumen membeli produknya. Salah satu media promosi yang paling dominan yakni terkait dengan foto produk.
Didasarkan dari hal itu, Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga membuka peluang bagi para pelaku ekonomi kreatif, khususnya di Kabupaten Purbalingga, untuk belajar mengenali teknik fotografi pada produk mereka yang bakal dipasarkan.
Bertempat di Hotel Grand Braling, para pelaku ekonomi kreatif dilatih fotografi dalam kegiatan Bimbingan Teknis Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Sub Sektor Fotografi, Senin (25/7).
“Era 4.0 seperti saat ini pemasaran sudah banyak dilakukan melalui online. Sehingga skill atau teknik fotografi akan sangat dibutuhkan mereka (pelaku ekonomi kreatif). Dengan bimbingan teknis ini semoga pelaku ekonomi kreatif di Purbalingga semakin berkembang,” ujar Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga, Prayitno.
Disampaikan, saat ini ada 17 sektor ekonomi kreatif yang berkembang di Kabupaten Purbalingga, yakni kriya, kuliner, fashion, desain grafis, desain interior, desain komunikasi visual, seni pertunjukan, seni rupa, fotografi, aplikasi, pengembang game, TV dan Radio, arsitektur, penerbitan, periklanan, musik, serta animasi, video dan perfilman.
“Saat ini kami juga sedang melakukan pendataan ekonomi kreatif dan dalam waktu dekat akan dibentuk Komite Ekonomi Kreatif di Kabupaten Purbalingga,” ungkapnya.
Anggota DPR RI, Utut Adianto menambahkan Kabupaten Purbalingga sudah dikenal luas ekonomi kreatifnya, seperti industri rambut palsu dan knalpot.
“Harapannya, dengan pelatihan fotografi bisa mendorong tumbuh kembang sektor ekonomi kreatif lebih cepat lagi,” ujar Wakil Ketua Komisi I DPR RI itu.
Pada Bimbingan Teknis Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Sub Sektor Fotografi menghadirkan narasumber praktisi fotografi ternama, Dewi Sartika Bukit. Selain materi, peserta juga diberikan kesempatan langsung untuk memfoto produknya yang akan digunakan sebagai materi promosi pemasaran. (rin)